Page 47 - Buku Panduan Zakat Perusahaan
P. 47
Zakat Perusahaan - Konsep dan Metode Perhitungan
B. Akuntansi Zakat Perusahaan
Walaupun tidak ada PSAK Syariah yang secara spesifik mengatur tentang
zakat perusahaan, zakat perusahaan diperlakukan sebagai beban operasional.
Perlakuan akuntansinya, mengikuti prinsip pengakuan beban pada saat terjadinya
kewajiban, yang berarti zakat diakui sebagai beban operasional dalam laporan
laba rugi pada periode dimana kewajiban tersebut muncul. Hal ini memastikan
IAI WEB VERSION
bahwa pengaruh zakat terhadap kinerja keuangan perusahaan terlihat jelas dalam
laporan keuangan.
Secara singkat, PSAK 409: Akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI mengatur tentang akuntansi
zakat yang memberikan dasar pengaturan dalam pengakuan, pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan atas dana zakat dalam laporan keuangan
pengelolaan dan penyaluran zakat. PSAK 409 memastikan bahwa pengelolaan
dana zakat dilakukan dengan transparan dan akuntabel, memberikan informasi
yang jelas kepada pemangku kepentingan. Kedua prinsip ini, perlakuan zakat
sebagai beban operasional dalam perusahaan dan ketentuan dalam PSAK 409
berkontribusi pada transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan. Hal
ini memastikan bahwa semua kewajiban zakat terlihat dan dilaporkan dengan
jelas. Berikut ini ilustrasi untuk jurnal atas laba yang tersaji di Tabel 3.2 Laporan
Keuangan Tahun 1.
Pengakuan 31 Desember 20X1
Db Zakat Rp3,75
Kr Liabilitas segera Rp3,75
Pembayaran Zakat Perusahaan
Db Liabilitas segera Rp3,75
Kr Kas dan bank Rp3,75
IKATAN AKUNTAN INDONESIA 37