Page 170 - Modul CA Audit & Asurans IAI- Silabus 2019
P. 170

MODUL CHARTERED ACCOUNTANT




                  4.8.3 Pendekatan Substantif
                        Ikhtisar
                            Prosedur  substantif  terdiri  dari  pengujian  rinci  dan/atau  prosedur  analitis
                            substantif
                            Auditor akan selalu melakukan beberapa prosedur substantif
                            Jumlah  prosedur  substantif  yang  dilakukan  akan  tergantung  kepada  tingkat
                            risiko,  tingkat  ketergantungan  terhadap  pengendalian,  dan  hasil  pengujian
                            pengendalian


                        Seperti  yang  Anda  tahu,  prosedur  substantif  terdiri  dari  dua  kategori:  prosedur
                        analitis dan pengujian rinci.


                        Auditor wajib melakukan prosedur substantif terhadap komponen yang material.



                        SA  330  menyatakan  bahwa  ‘tanpa  memperhatikan  risiko  yang  telah  dinilai  atas
                        kesalahan penyajian material, auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur
                        substantif untuk setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
                               DOKUMEN
                        material’.


                        Selain itu, auditor wajib melakukan prosedur substantif berikut:
                            Mencocokkan laporan keuangan dengan catatan akuntansi yang melandasinya
                                                     IAI
                            Memeriksa entri jurnal yang material
                            Memeriksa  penyesuaian  lainnya  yang  dibuat  selama  penyusunan  laporan
                            keuangan
                        Auditor  harus  menentukan  saat  yang  tepat  untuk  menggunakan  masing-masing
                        jenis prosedur substantif di atas.


                        Prosedur analitis cenderung digunakan untuk transaksi dalam jumlah besar yang
                        cenderung dapat diperkirakan setiap waktu. Pengujian rinci mungkin sesuai untuk
                        mendapatkan informasi tentang saldo akun (contohnya, persediaan atau piutang
                        usaha),  utamanya  untuk  memeriksa  asersi  eksistensi  (existence)  dan  penilaian

                        (valuation). Prinsip bukti audit dijabarkan dalam SA 500 Bukti Audit serta prosedur
                        spesifik diuraikan di SA 505 Konfirmasi Eksternal.


                        Dibandingkan  dengan  prosedur  analitis,  pengujian  rinci  lebih  tepat  digunakan
                        untuk  hal-hal  yang  diidentifikasi  sebagai  risiko  yang  signifikan,  namun  auditor
                        harus menentukan prosedur yang secara spesifik responsif terhadap risiko tersebut,
                        yang mungkin meliputi prosedur analitis. Risiko yang signifikan merupakan risiko
                        yang cenderung paling sulit untuk mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat.









     160
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175