Page 33 - MODUL LEVEL DASAR AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN
P. 33
Total biaya produksi
Produk X Produk Y
Bahan baku langsung Rp25 Rp17
Tenaga kerja langsung Rp30 Rp24
Biaya manufaktur Rp180,75 Rp63,85
Total biaya produksi Rp236 Rp105
C. Akuntansi untuk Biaya Sisa Bahan (Scrap), Produk Rusak, dan
Pengerjaan Kembali/Ulang
Dalam proses produksi, produk yang dihasilkan tidak seluruhnya mejadi produk yang
memenuhi standar kualitas karena kemungkinan terjadinya produk gagal selalu ada.
Produk gagal adalah produk yang dihasilkan selama proses produksi namun tidak
DOKUMEN
memenuhi standar kualitas tertentu. Kerugian dalam proses produksi dapat terjadi
karena adanya sisa bahan, produk rusak dan produk cacat.
(1) Akuntansi untuk sisa bahan (scrap)
IAI
Sisa bahan adalah bahan yang tersisa selama proses produksi antara lain sisa-
sisa bahan yang tertinggal setelah bahan tersebut diproses, bahan rusak yang
dapat digunakan, dan bahan yang rusak akibat kegagalan mesin atau
kecerobohan karyawan. Perlakuan terhadap sisa bahan tergantung dari harga
jual sisa bahan itu sendiri, sementara hasil penjualannya dapat dicatat dengan
beragam cara selama alternatif pencatatan yang digunakan tetap konsisten di
setiap periodenya, penjualan atas sisa bahan tersebut dapat diperlakukan
sebagai penambah pendapatan lain-lain, pengurangan harga pokok penjualan,
pengurangan biaya overhead pabrik dan pengurangan produk dalam proses.
(2) Akuntansi untuk produk rusak
Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar kualitas, yang mana
baik secara teknis maupun ekonomis tidak dapat diperbaiki. Dalam hal teknis
produk yang memiliki kerusakan secara fisik tidak dapat diperbaiki, sedangkan
yang terkait nilai ekonomis manfaat tambahan atas perbaikan produk tersebut
lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya. Produk
rusak dapat tterjadi karena faktor internal dan faktor eksternal. Akuntansi untuk
28