Page 170 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 170

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







                xii.  Perusahaan mengasumsikan bahwa tidak ada satu orangpun peserta tour yang berangkat sendirian.
                    Semua peserta tour akan berangkat secara berpasangan, karena produknya memang ditujukan
                    pada pasangan suami istri. Biaya tour untuk satu orang adalah $4,000
                xiii. Asumsi US$1=Rp11.500 dan €1=Rp17.000.

                Diminta:
                a.  Berapa jumlah pasangan yang harus ikut agar dari tur ini perusahaan dapat mencapai break event
                    point?
                b.  Jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar US$400 per orang dari tur ini, berapa
                    jumlah pasangan yang harus ikut?
                c.  Jika jumlah pasangan yang hendak ikut adalah 12 pasang, berapa besar margin of safety untuk tur
                    ini?




            STUDI KASUS
            Soal studi kasus sebanyak 1 (satu) butir, estimasi waktu selama 60 menit


            Joko Suyitno adalah Presiden Direktur dari PT LESTARI yang bergerak di bidang usaha pembuatan sepatu.
            Selama ini, perusahaan dipercaya banyak perusahaan sepatu asing, seperti Abibas, Kine, Pamu, dan lain-
                               DOKUMEN
            lain untuk meproduksi sepatu bagi mereka. Belakangan ini, karena tingkat persaingan yang ketat dari
            negara-negara tetangga seperti Vietnam dan China, ditambah dengan semakin tingginya upah buruh,
            menyebabkan perusahaan tersebut mulai kehilangan cukup banyak pesanan.

                                                     IAI
            Di tengah kelesuan perusahaan tersebut, ada pesanan dari PT UNTUNG untuk membuatkan sepatu bagi
            para karyawannya. Jumlah sepatu yang akan dipesan adalah 15.000 pasang dengan harga Rp 150.000 per
            pasang. Pesanan ini bukan merupakan pesanan reguler, dan hanya merupakan satu kali pemesanan.

            PT LESTARI telah menerapakn sistem activity based costing, dan ingin mempergunakan sistem tersebut
            untuk menganalisis kelayakan pesanan ini.

            Informasi yang tersedia untuk memproduksi 15.000 sepatu tersebut adalah:


                                  Pemicu Aktivitas       Kapasitas       Jumlah      Tarif Per Aktivitas
             Biaya
                                  (Activity Driver)    Menganggur   Dibutuhkan         Tetap      Variabel
             Bahan mentah         Meter persegi                  -       15.000            -       20.000
             langsung
             Buruh langsung       Jam buruh langsung             -        7.500            -       15.000
             Set-up               Jam set-up                    60           80      175.000        5.000

             Inspeksi             Jam inspeksi                 800          400       10.000        1.000
             Pembuatan sepatu     Jam mesin                  6.000        7.000       20.000        3.000

            Peningkatan kapasitas set-up, inspeksi, dan produksi sepatu harus dilakukan dalam kelipatan tertentu.
            Peningkatan kapasitas set-up dapat dilakukan dalam kelipatan 25 jam. Untuk aktivitas inspeksi, peningkatan
            dilakukan dalam kelipatan 2.000 jam dengan peningkatan biaya tetap sebesar Rp20.000.000 untuk setiap
            kelipatan tersebut. Mesin untuk membuat sepatu dapat disewa dengan harga Rp20.000 per jam mesin.
            Setiap mesin akan menambah kapasitas produksi sebanyak 2.500 jam mesin.







     162     Ikatan Akuntan Indonesia
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175