Page 136 - Modul CA Audit & Asurans IAI- Silabus 2019
P. 136
MODUL CHARTERED ACCOUNTANT
4.7 Penilaian Risiko
4.7.1 Risiko Bisnis
Ikhtisar:
Terdapat tiga kategori umum atas risiko bisnis:
1. Risiko keuangan
2. Risiko operasinal
3. Risiko kepatuhan
Risiko bisnis merupakan risiko inheren untuk perusahaan dalam operasinya. Risiko
ini termasuk risiko pada seluruh tingkatan bisnis. SA 315 mendefinisikan risiko
bisnis sebagai sebuah risiko yang timbul dari kondisi, kejadian, keadaan, atau
tindakan yang signifikan yang dapat berdampak buruk pada kemampuan entitas
untuk mencapai tujuannya dan melaksanakan strateginya, atau dari menetapkan
tujuan dan strategi yang tidak sesuai. Terdapat tiga kategori umum atas risiko bisnis:
1. Risiko keuangan adalah risiko yang timbul dari aktivitas keuangan atau
konsekuensi keuangan dari sebuah operasi, misalnya, isu arus kas
2. Risiko operasional adalah risiko yang timbul terkait dengan operasi, misalnya,
risiko bahwa pemasok utama bangkrut dan perusahaan tidak akan dapat
DOKUMEN
beroperasi
3. Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul dari ketidakpatuhan atas hukum
dan regulasi yang melingkupi bisnis, misalnya sebuah restoran gagal untuk
mematuhi regulasi kebersihan makanan dapat menghadapi denda, penutupan
IAI
paksa, tindakan legal dari pelanggan dan sebagainya.
Direksi disyaratkan untuk mengelola risiko bisnis. Pengelolaan risiko bisnis
merupakan sebuah area dimana asurans dapat diperlukan. Mengapa? Karena risiko
yang diterima perusahaan memiliki dampak langsung terhadap risiko atas investasi
yang dibuat oleh siapapun yang membeli saham di perusahaan tersebut (saham
minoritas atau pengambilalihan perusahaan) atau meminjamkan uang kepada
perusahaan tersebut.
Namun, bukan hanya pemegang saham dan pemberi pinjaman yang akan
menginginkan asurans di area ini. Manajemen mungkin menginginkan jasa asurans
untuk memberikan sebuah indikasi mengenai seberapa baik kinerja mereka dalam
mengendalikan risiko bagi perusahaan, untuk memastikan bisnis dapat berlanjut,
namun juga sebagai bukti bahwa perusahaan beroperasi dengan efisien dan efektif.
Manajemen dapat menggunakan departemen audit internal untuk (antara lain)
memantau pengendalian internal atau dapat mencari bantuan eksternal.
Auditor tertarik pada risiko bisnis karena isu yang merupakan ancaman untuk
bisnis seringkali dapat juga menjadi risiko laporan keuangan salah saji (yang mana
merupakan komponen dari risiko audit). Sebagai contoh, apabila sebuah divisi
tertentu dari bisnis terancam tutup, penilaian seluruh aset terkait dengan divisi
tersebut akan terpengaruh. Dalam hal yang lebih umum, apabila penurunan ekonomi
memberikan tekanan pada perusahaan untuk memenuhi ekspektasi dari pemberi
dana, manajemen mungkin tergoda untuk memanipulasi laporan keuangan.
126