Page 9 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 9
mencocokkan data masukan dengan fisik warga, setelah itu dilakukan pemotretan kemudian
pencetakkan KTP dan menyerahkan KTP kepada warga. Pada contoh ini terlihat serangkaian
kegiatan, dari pendaftaran (sebagai kegiatan pengambilan masukan), sampai penyerahan KTP
(sebagai luaran) sebagai tujuan dari sistem pembuatan KTP. Jelas pada contoh ini keterkaitan
proses pendaftaran dengan proses pemotretan dan sidik jari. Proses pengambilan potret dan
sidik jari tidak dapat dilakukan jika tidak ada proses pendaftaran, dan seterusnya. Secara garis
besar, sistem menurut definisi ini mempunyai komponen masukan, serangkaian kegiatan
yang saling terkait, dan mempunyai tujuan.
Bila mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijumpai pengertian Sistem adalah a)
sekolompok bagian (alat, dan sebagainya.) yang bekerja sama untuk melakukan sesuatu
maksud, misalnya: urat syaraf dalam tubuh, b) sekelompok dari pendapat, peristiwa,
kepercayaan, dan sebagainya yang disusun dan diatur baik-baik, misalnya sistem filsafat, dan
c) Cara (metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu, misalnya pengajaran bahasa . Dari
DOKUMEN
pengertian ini, sistem mengandung unsur kelompok atau bagian, diatur, metode, kerja sama
atau terjalin erat, teratur atau dapat diartikan berulang, mencapai tujuan (melakukan sesuatu
maksud), dan menjadi satu kesatuan.
IAI
Sistem yang terdiri dari beberapa bagian atau proses, ini berarti suatu sistem dapat dibagi
menjadi sistem yang lebih kecil, disebut subsistem. Proses ini dikenal dengan nama
dekomposisi sistem. Subsistem merupakan proses atau prosedur atau aturan yang disusun
atau dibuat secara independen namun masing-masing subsistem dalam suatu sistem harus
saling berhubungan atau terkait (interdependency). Harus diperhatikan dalam membagi suatu
sistem menjadi subsistem adalah agar semua subsistem saling terkait satu sama lain dan
searah dengan tujuan sistem utama, hal ini disebut dengan Goal Congruence (kesuaian
dengan tujuan). Sebaliknya, bila subsistem tidak saling konsisten sesuai dengan tujuan
subsistem lainnya atau dengan sistem secara keseluruhan, kondisi ini disebut dengan Goal
Conflict (bertentangan dengan tujuan). Oleh karena dalam menyusun suatu sistem harus
dilakukan secara top-down, artinya dibentuk dahulu tujuan sistem lalu dilakukan dekomposisi
sistem yang diturunkan dari tujuan sistem yang telah ditetapkan. sehingga subsistem-
subsistem tersebut akan disusun saling berkaitan yang mendukung mencapai tujuan sistem
secara kesuluruhan.
2