Page 321 - MODUL AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH
P. 321
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”
Ayat ini menegaskan bahwa orang beriman harus menjadi penegak keadilan untuk
siapapun, sekalipun kerabat. Dan ayat ini juga menegaskan bahwa dilarang
memberikan kesaksian palsu karena hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan,
baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Allah juga sampaikan dalam Al
Quran surat Al-A’araf ayat 29 bahwa keadilan paling mudah yang kita lakukan
adalah melalui shalat yang ikhlas, karena hal ini mencerminkan ketaatan seorang
mukmin kepada Allah SWT.
“Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah):
"Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah
menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali
kepada-Nya)”
(6) TAQWA (PIETY)
Takwa berasal dari kata waqaa-yaqii-wiqaayah yang berarti menjaga, secara lebih
luas menjaga dari sikap kufur dengan jalan beriman kepada Allah SWT; Q.S.22:1
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”
Taqwa adalah menjalani apa yang telah disyariatkan-Nya serta menjauhi segala apa
yang dilarang-Nya. Taqwa menjadi pendorong untuk melaksanakan perintah–
perintah-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Maidah (5): 35:
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya
kamu mendapat keberuntungan,
dan dalam surat al-Hajj ayat 1:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan
hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)”. Q.S.22:1
311 |MODUL USAS LEVEL PROFESIONAL – AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH