Page 21 - Buku Panduan Zakat Perusahaan
P. 21
Zakat Perusahaan - Konsep dan Metode Perhitungan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa perhitungan zakat perusahaan
dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan neraca untuk perusahaan
nonjasa dan pendekatan laba bersih untuk perusahaan jasa. Kedua metode ini
juga telah diterapkan di Indonesia. Tidak ada perbedaan dari sisi nisab, haul dan
kadar zakat antara kedua pendekatan tersebut. Perbedaan hanya terletak pada
objek zakat yang menjadi dasar dalam perhitungan zakat perusahaan.
IAI WEB VERSION
Tabel 1.1 Ringkasan Perhitungan Zakat Perusahaan
Aspek Pendekatan Neraca Pendekatan Laba bersih
Nisab Emas 85 gr Emas 85 gr
Haul 1 Tahun 1 Tahun
Tarif 2,5% apabila haul yang digunakan adalah tahun Hijriyah atau 2,575%
apabila haul yang digunakan adalah tahun Masehi
Basis Modal kerja Laba bersih sebelum pajak
(aset lancar – liabilitas jangka
pendek)
Perhitungan 2,5% atau 2,575% x (aset lancar – 2,5% atau 2,575% x (Laba bersih
liabilitas jangka pendek) sebelum pajak)
Preferensi jenis Nonjasa Jasa
perusahaan
Dengan memahami penjelasan mengenai basis perhitungan zakat perusahaan,
berikut ini disajikan Tabel 1.2 Jenis Perusahaan, Identifikasi Usaha dan
Pendekatan Perhitungan Zakat Perusahaan. Identifikasi atas jenis perusahaan,
klasifikasi usaha dan pendekatan perhitungan zakat berdasarkan 11 (sebelas)
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara teori, perusahaan
yang memiliki persediaan dapat dikenakan zakatnya melalui pendekatan
neraca. Sementara itu, bagi perusahaan tanpa persediaan, zakat dapat dihitung
menggunakan pendekatan laba bersih. Hal ini mengaitkan kewajiban zakat
perusahaan dengan kondisi spesifik aset dan pendapatan yang dimiliki.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA 11