Page 196 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 196
Cara Memilih Sampel
Berikut adalah langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pemilihan sampel pengujian:
(1) Keluarkan item yang bernilai tinggi dalam populasi
(2) Hitung Sampling interval
(3) Pilih titik awal sebagai awal pemilihan secara acak
Sampling Interval
Sampling interval merupakan “jarak” atau interval antara satu sampel dengan sampel
berikutnya. Untuk menghitung sampling interval auditor menggunakan konsep-konsep
Performamnce Materiality, Tolerable Misstatement dan Confidence Factor.
Sampling Interval: Performance Materiality /Tolerable Mistatemet : Confidence Factor
Misal titik awal pemilihan secara acak adalah 8000 dan sampling interval 15.000 maka
Sampel Pertama; 8.000
DOKUMEN
Sampel kedua : 23.000 (8.000+15.000)
Sampel ketiga : 38.000 (8.000+23.000)
IAI
Untuk Penentuan Ukuran Sampel
Dalam menentukan ukuran sampel, harus terlebih dahulu diketahui jumlah populasi yang
akan diuji (Population to Be Tested). Penentuan jumlah populasi yang akan diuji, dengan
mengurangi terlebih dahulu high value items: Population to Be Tested.
Ukuran sampel dihiitung dengan: Populalation to be tested : Sampling Interval
F. Kesimpulan dari Sample
Berikut akan disajikan contoh perhitungan sampel dengan metode MUS:
Penentuan sampel untuk pengiriman surat konfirmasi piutang usaha
Deskripsi:
(1) Tujuan pengujian: Memastikan eksistensi piutang usaha dengan mengirimkan
konfirmasi.
(2) Populasi yang akan diuji: Saldo Piutang usaha per 31 Desember 2017
(3) Total piutang yang akan diuji: Rp17.203 juta
(4) Performace materiality: Rp15.000 juta
189