Page 205 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 205

A.    Aset Tidak Lancar
               (1)  Keberadaan/keterjadian

                     (a)  Menginspeksi aset tidak lancar
                     (b)  Melakukan  vouching  atas  penambahan  aset  tidak  lancar  ke  dokumentasi

                           pendukung.
                           Karena sebagian besar perusahaan biasanya memiliki relatif sedikit transaksi aset

                           tidak lancar, auditor seringkali memeriksa dokumentasi pendukung atas transaksi

                           individual.  Salah  satu  pendekatan  yakni  dengan  memeriksa  daftar  penambahan
                           aset  tidak  lancar  (biasanya  disiapkan  oleh  klien).  Setelah  daftar  tersebut

                           dicocokkan  dengan  buku  besar,  auditor  harus  memilih  beberapa  item  untuk

                           pengujian.  Sebagai  contoh,  auditor  memperoleh  pendukung  dokumen  (seperti
                           tagihan dan kontrak) untuk penambahan aset tidak lancar di atas jumlah tertentu

                           atau  secara  fisik  menginspeksi  satu  sampel  atas  penambahan  yang  dilakukan
                               DOKUMEN
                           selama periode audit.

                     (c)  Melakukan  review  atas  aktivitas  akun  untuk  tahun  berjalan  dan  vouching  atas
                           item-item yang signifikan
                                                     IAI
                           Selain  menguji  keberadaan  penambahan  aset  tidak  lancar  seperti  yang  telah

                           disampaikan pada poin sebelumnya, auditor juga menguji penghapusan aset tidak
                           lancar pada periode berjalan. Terkait dengan pelepasan aset tidak lancar, auditor

                           harus menelusuri biaya awal dari item tersebut dan akumulasi penyusutannya ke
                           dokumentasi pendukung. Hasil dari pelepasan, apabila material, harus ditelusuri

                           ke  jurnal  penerimaan  kas  dan  setoran  bank.  Auditor  juga  harus  menghitung
                           kembali adanya keuntungan atau kerugian untuk menetukan apakah hal tersebut

                           diperlakukan sesuai dengan PSAK.

                     (d)  Mencari adanya pelepasan yang tidak tercatat
                           Pertama, auditor dapat melakukan tanya jawab dengan klien mengenai pelepasan.

                           Auditor  dapat  memperoleh  bukti  atas  pelepasan  yang  tidak  tercatat  dengan

                           memeriksa jurnal penerimaan kas, catatan dan bukti pajak atas aset tidak lancar,
                           catatan  asuransi,  atau  akun  penjualan  scrap.  Pendekatan  lainnya  yakni  dengan

                           menggunakan  piranti  lunak  audit  umum  untuk  menyiapkan  cetakan  dari  daftar
                           aset  tidak  lancar  yang  telah  disusutkan  secara  penuh  (atau  hampir  penuh)  dan

                           kemudian mencoba untuk melakukan pemeriksaan fisik. Alternatif lainnya, tukar
                                                           198
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210