Page 222 - Modul CGAE Pusat Level 2
P. 222
City” (Brown, 1993). Pada 10-point test theory, digunakan untuk mengetahui tingkat kondisi
keuangan pemerintah dengan melihat skor akhir. Analisis kondisi keuangan ini merupakan
penilaian yang komprehensif berdasarkan sepuluh indikator yang telah ditetapkan yang
terdiri dari rasio pendapatan, pengeluaran, operasional, dan struktur hutang yang ada pada
satu periode laporan keuangan.
Metode di atas merupakan alat analisis yang mudah dan ringkas untuk menggambarkan dan
membandingkan kondisi keuangan pemerintah daerah. Agar metode ini dapat digunakan,
IAI WEB VERSION
dilakukan beberapa modifikasi pada rasio dan dasar yang digunakan untuk menentukan
cluster, sesuai dengan kondisi pemerintah di Indonesia. Modifikasi yang dilakukan yaitu
dengan penambahan rasio belanja modal, belanja barang, dan belanja pegawai terhadap total
belanja, karena kedua jenis belanja tersebut pada mayoritas pemerintah yang nilainya cukup
signifikan.
Rasio terkait utang jangka panjang tidak digunakan, karena Kementerian/Lembaga selain
Kementerian Keuangan di Indonesia tidak memiliki utang jangka panjang, sehingga tidak
relevan untuk dilakukan analisis. Jika analisis tetap dilakukan maka hasil analisis tersebut
tidak mencerminkan hal yang sebenarnya, karena skor penilaian akan seluruhnya relatif
baik. Dengan demikian rasio yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan pemerintah
adalah sebanyak 9 rasio. Namun, yang relevan dengan Kementerian/Lembaga hanya 2 rasio.
Kemudian untuk membandingkan kondisi keuangan Kementerian/Lembaga, dilakukan
pengelompokan pemerintah berdasarkan karakteristiknya kelompok/ clustering misalkan
berdasarkan total belanja, karena realisasi total belanja dapat mencerminkan kemampuan
pemerintah untuk menyediakan pelayanan.
Rasio yang digunakan untuk menilai tingkat kondisi keuangan Kementerian/Lembaga
sebagai berikut:
1) Rasio belanja modal
Salah satu indikator yang menunjukkan kualitas belanja yang baik adalah dengan
semakin besarnya proporsi belanja modal terhadap total belanja daerah, karena dengan
belanja modal yang besar diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi
pertumbuhan ekonomi di daerah dan pada akhirnya akan meningkatkan potensi
pelayanan pemerintah daerah.
Modul CGAE Level 2 Pusat 217

