Page 217 - Modul CGAE Pusat Level 2
P. 217
yang memadai atas fenomena utang dari perpektif yang berbeda, sehingga memungkinkan
Pemerintah untuk mengontrol dan mengelola utang berdasarkan paraktik kredit yang baik.
Tiga indikator utama pengelolaan utang tersebut adalah financial indicators (indikator
keuangan), vulnerability indicators (indikator kerentanan), dan sustainability indicators
(indikator keberlanjutan).
a. Indikator keuangan
Indikator keuangan yang lazim digunakan adalah risiko pasar dan risiko kredit. Risiko
IAI WEB VERSION
ini diluar kontrol Pemerintah karena mengacu kepada mekanisme pasar.
Risiko pasar terjadi apabila nilai suatu investasi turun sehingga investor mengalami
kerugian modal (capital loss). Beberapa faktor yang memengaruhi kinerja keseluruhan
dari pasar keuangan, antara lain perubahan suku bunga acuan, perubahan fundamental
ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil. SBN yang bisa diperdagangkan di pasar
sekunder seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) juga memiliki risiko ini, tetapi seiring
dengan adanya potensi capital gain. Untuk menghindari risiko capital loss, investor
bisa memegang ORI hingga jatuh tempo.
Sedangkan risiko kredit adalah risiko investor tidak dapat memeroleh pembayaran dana
yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
Risiko ini biasanya hadir dalam produk surat utang atau obligasi, terutama yang
memiliki peringkat buruk.
Namun, untuk SBN jenis SBR, ST dan ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar
mengingat berdasarkan Undang-Undang Surat Utang Negara (SUN), negara menjamin
pembayaran kupon dan pokok SUN sampai dengan jatuh tempo. Negara menjamin 100
persen karena dananya sudah disediakan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja
Negara (APBN) setiap tahunnya.
b. Indikator kerentanan
Kerentanan utang terhadap kondisi perekonomian ditunjukkan dengan kondisi
penerimaan negara yang berdampak pada kesinambungan utang. Penerimaan negara
diperlukan untuk membayar utang. Ada 3 sub indikator yang digunakan, yakni:
Modul CGAE Level 2 Pusat 212

