Page 97 - Modul CGAE Pusat Level 2
P. 97
2. Penerapan Manajemen Risiko
Pengelolaan risiko merupakan tanggung jawab setiap personal dalam organisasi,
sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Rujukan
penerapan manajemen risiko yang banyak diadopsi adalah SNI ISO 31000, dalam
standar tersebut, dijelaskan bahwa proses manajemen risiko dimulai dengan
komunikasi dan konsultasi untuk melibatkan stakeholder dalam pengelolaan risiko,
kemudian tahap berikutnya adalah penetapan lingkup, konteks, dan kriteria risiko,
IAI WEB VERSION
kemudian penilaian risiko, perlakukan risiko, dokumentasi pelaporan, dan pemantauan
peninjauan. Jika digambarkan secara sederhana, proses manajemen risiko adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.25 – Proses manajemen risiko
(Sumber: SNI ISO 31000)
Proses pengelolaan risiko dimulai dengan membangun komunikasi dan konsultasi
dengan stakeholder yang akan terlibat dalam pengelolaan risiko. Komunikasi lebih
pada upaya meningkatkan pemahaman, misalnya melalui risk awareness (kesadaran
manajemen risiko), pelatihan manajemen risiko, workshop, dan pelatihan kantor
sendiri mengenai manajemen risiko. Sedangkan konsultasi adalah upaya untuk
memperoleh feedback, masukan, ekspektasi, harapan dari para pemangku
kepentingan. Tahap kedua adalah penetapan lingkup pengelolaan risiko untuk melihat
risiko apa saja yang relevan dengan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan
Modul CGAE Level 2 Pusat 92

