Page 92 - MODUL LEVEL DASAR AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN
P. 92

Bahan baku yang harus dibeli                 2.125 unit      732,5 unit



                         Pembelian dalam rupiah
                         Kain = Rp15.000 x 2.125m                     Rp31.875.000

                         Kulit = Rp50.000 x 732,5m                                    Rp36.625.000

                         Total biaya bahan baku yang harus dibeli     Rp31.875.000    Rp36.625.000  Rp68.500.000


                        Untuk menyusun anggaran tenaga kerja langsung, perusahaan harus terlebih dahulu
                        mengestimasi tingkat upah tenaga kerja. Pada contoh ini, perusahaan diasumsikan

                        membayar tenaga kerja berdasarkan jam kerja tanpa ada kemungkinan lembur. Tabel
                        6.4 menunjukan anggaran tenaga kerja PT Cantik Permai untuk periode 20x8.

                        Tabel 6.4 Anggaran Tenaga Kerja Langsung
                               DOKUMEN
                        Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X8


                         Poduk        Unit         Kebutuhan    Total  jam  Biaya    per  Total
                                      produksi     tenaga  kerja  tenaga     jam  tenaga

                                                          unit  kerja
                                                   per  IAI                  kerja
                                                   (dalam jam)               langsung
                         Tas          2.150 unit    7 jam       15.050 jam  Rp40.000      Rp602.000.000

                         Dompet       2.950 unit   3 jam        8.850 jam    Rp40.000     Rp354.000.000
                         Total                                  23.900 jam                Rp956.000.000


                        Anggaran  selanjutnya  yang  harus  dibuat  adalah  anggaran  biaya  produksi  tidak

                        langsung (overhead) seperti biaya supervisi, depresiasi, perawatan, perlengkapan,

                        dan listrik. Pengelolaan biaya produksi tidak langsung sangat penting karena nilainya
                        yang tidak sedikit. Selain itu, perusahaan juga harus dapat memahami segala aktivitas

                        dalam  pembuatan  produk  serta  pemicu  timbulnya  biaya  tidak  langsung.  Untuk
                        membuat alokasi biaya produksi tidak langsung menjadi lebih akurat, perusahaan

                        dapat  menggunakan  metode  pembiayaan  berdasarkan  aktivitas  (activity  based
                        costing).  Dalam  ilustrasi  ini,  alokasi  biaya  tidak  langsung  dilakukan  secara

                        tradisional, dimana perusahaan hanya memiliki satu kelompok biaya tidak langsung




                                                               87
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97