Page 84 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 84

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







                                                                                    BAB VIII


            AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN




            8.1  Latar Belakang


            Belakangan ini, semakin banyak tuntutan agar perusahaan memperhatikan faktor-faktor lingkungan dalam
            menjalankan usahanya. Tuntutan ramah lingkungan bukan saja berasal dari pemerintah, yang semakin
            banyak mengeluarkan peraturan-peraturan untuk memaksa perusahaan menjadi ramah lingkungan, namun
            juga banyak perusahaan yang memasukkan unsur ramah lingkungan sebagai bagian dari strateji usaha
            mereka. Perusahaan dituntut untuk menjadi eco-effisien, yang berarti kemampuan untuk memperoduksi
            barang untuk memuaskan konsumen dengan biaya yang kompetitif, namun juga sekaligus mengurangi
            dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan alasan-alasan tersebut, maka kebutuhan informasi keuangan
            dan non keuangan mengenai pengelolaan lingkungan menjadi semakin dibutuhkan perusahaan





            8.2  Fungsi Akuntansi Manajemen Lingkungan
                               DOKUMEN

            Menurut IFAC (2005), akuntansi manajemen lingkungan (environmental management accounting)
            merupakan  pengelolaan  lingkungan  sekaligus  kinerja  ekonomi  organisasi  melalui  pengembangan  dan
            implementasi system dan praktek akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Pada
            dasarnya terdapat tiga hal utama dalam akuntansi manajemen lingkungan, yaitu:
                                                     IAI
            1.    Kepatuhan (compliance) – dalam hal ini akuntansi manajemen lingkungan harus dapat memberikan
                  informasi mengenai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan
                  lingkungan, yang dibuat sendiri oleh perusahaan tersebut maupun yang dibuat oleh pemerintah.
            2.    Eco-effisien – dalam hal ini akuntansi manajemen lingkungan harus dapat melakukan monitoring
                  terhadap effisiensi penggunaan sumber daya alam seperti penggunaan bahan baku, bahan bakar, air,
                  dan lain-lainnya, dan dampaknya terhadap lingkungan dan juga biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
                  perusahaan.
            3.    Posisi stratejik – dalam hal ini organisasi harus membuat program-program yang terkait dengan
                  lingkungan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan
                  harus dapat memonitor apakah biaya-biaya yang dikeluarkan dapat mencapai tujuan tersebut.





            8.3  Pengelolaan dan Pengendalian Biaya Lingkungan


            Pengelolaan dan pengendalian biaya lingkungan dapat dilakukan dengan membagi biaya yang terkait
            dengan biaya lingkungan menjadi empat bagian, yaitu:

            1.    Biaya lingkungan yang bersifat pencegahan (Environmental prevention costs)
            2.    Biaya lingkungan yang bersifat pemeriksaan  (Environmental appraisal costs)
            3.    Biaya lingkungan karena adanya kegagalan internal (Environmental internal failure costs)
            4.    Biaya lingkungan karena adanya kegagalan eksternal (Environmental external failure costs)









     76      Ikatan Akuntan Indonesia
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89