Page 220 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 220
(4) Valuasi
Memverifikasi akurasi matematis dari utang, dan membandingkannya dengan buku
besar dan dokumentasi pendukung.
(5) Penyajian/pengungkapan
Melakukan review atas pengungkapan laporan keuangan manajemen terkait dengan
utang.
F. Liabilitas Jangka Panjang
(1) Kelengkapan
(a) Mengonfirmasi liabilitas jangka panjang
(b) Melakukan vouching atas penambahan dan penghapusan liabilitas jangka panjang
Sebagai titik awal dari prosedur-prosedur ini, auditor akan meminta klien
memberikan sebuah daftar liabilitas jangka panjang. Klien juga harus memiliki
jadwal amortisasi premium/diskon obligasi yang auditor dapat review dalam
DOKUMEN
menilai apakah obligasi dinilai dan diungkapkan dengan tepat dalam laporan
keuangan. Untuk penambahan liabilitas jangka panjang, auditor menelusuri uang
masuknya ke catatan penerimaan kas dan rekening koran. Auditor mungkin juga
IAI
memeriksa instrumen liabilitas jangka panjang dan memperoleh asurans
mengenai persetujuan dewan direksi atas liabilitas jangka panjang tersebut
melalui review dari notulensi pertemuan dewan direksi. Untuk pengurangan
liabilitas jangka panjang, auditor memeriksa pembayaran melalui catatan
pengeluaran kas, termasuk mungkin cek yang dibatalkan.
(2) Penyajian/pengungkapan
(a) Melakukan review atas perjanjian utang untuk klausul pembatasan dan
mempertimbangkan dampaknya pada pengungkapan dalam laporan keuangan.
Auditor harus memperoleh pemahaman mengenai prosedur yang digunakan oleh
klien untuk menentukan apakah klien patuh dengan klausul utang. Auditor harus
kemudian secara independen mempertimbangkan klausul yang mensyaratkan
klien untuk menjaga rasio tertentu tidak berada di bawah tingkat tertentu. Apabila
auditor mendapatkan bahwa rasio klien tersebut di bawah tingkat yang telah
ditentukan, maka auditor harus menilai dampak pelanggarannya. Apabila kreditur
tidak melepaskan pelanggaran tersebut, kreditur dapat mendeklarasikan saldo
utang tersisa yang secara langsung jatuh tempo dan harus dibayar. Dalam kasus
213