Page 53 - Modul CAFB Subyek Bisnis dan Ekonomi
P. 53
daripada hanya sebagai serangkaian fungsi seperti yang
tercantum di atas. Model ini berpendapat bahwa kebijakan SDM
perlu diturunkan dari analisis:
Tuntutan pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk
karyawan sebagai salah satu kelompok pemangku
kepentingan yang sah.
Faktor situasional, seperti kondisi lapangan pekerjaan, gaya
manajemen, teknologi, kepemilikan dan kondisi kompetitif.
Model ini menunjukkan bahwa efektivitas SDM harus dievaluasi
di bawah empat unsur penting sebagai berikut:
Komitmen (commitment)
DOKUMEN
Menilai motivasi, kesetiaan, dan kepuasan kerja karyawan.
Faktor-faktor ini cenderung mengukur komitmen karyawan
terhadap suatu bisnis. Langkah-langkah dapat mencakup
IAI
perputaran tenaga kerja (berapa banyak orang yang
meninggalkan tempat tinggal dibandingkan dengan berapa
banyak rata-rata yang dipekerjakan), ketidakhadiran,
wawancara keluar, dan survei kepuasan.
Kompetensi (competence)
Berkaitan dengan keterampilan, kemampuan, dan potensi
karyawan. Hal ini dapat diukur dengan inventarisasi
keterampilan dan sistem penilaian. Tujuan kebijakan SDM
di bidang ini harus menarik, mempertahankan. memotivasi,
melatih dan mempromosikan orang dengan tepat.
Kesesuaian (congruence)
Kesesuaian adalah ukuran sejauh mana manajemen dan
karyawan berbagi visi bersama untuk bisnis dan bertindak
secara konsisten untuk mencapai visi tersebut. Bukti
kesesuaian dapat mencakup tidak adanya keluhan, konflik
dan pemogokan, dan keadaan hubungan industrial
47