Page 23 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
        P. 23
     telah  memberikan  kepercayaan  kepada  perseroan  untuk  mengelola
                                   saham tersebut.
                             g.    Masalah-masalah  seperti  bunga  bank,  asuransi,  kredit,  dan  masalah-
                                   masalah baru lainnya.
                        (4)  AKHLAK DALAM PRINSIP-PRINSIP FIQIH MUAMALAH
                        Dalam mengatur hubungan antar manusia dengan manusia lain yang sasarannya
                        adalah  harta  benda  fiqih  muamalah  mempunyai  prinsip-prinsip  untuk  dijadikan
                        acuan  dan  pedoman  untuk  mengatur  kegiatan  muamalah.  Berdasarkan  Wardi
                        (2010) Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
                        1.   Muamalah  adalah  urusan  duniawi  maksudnya  adalah  urusan  muamalah
                             berbeda  dengan  ibadah  di  mana  dalam  ibadah  semua  perbuatan  dilarang
                             kecuali  yang  diperintahkan  sedangkan  dalam  muamalah  semua  boleh
                             dilakukan kecuali yang dilarang, oleh karena itu semua bentuk transaksi dan
                             akad muamalah boleh dilakukan oleh manusia asal tidak bertentangan dengan
                             ketentuan syara’.
                        2.   Mumalah  harus  didasarkan  kepada  persetujuan  dan  kerelaan  kedua  belah
                             pihak artinya dasar dari bermuamalah adalah kerelaan dari kedua belah pihak
                             bagaimana  pun  bentuk  akad  dan  transaksi  muamalah  selama  kedua  belah
                             pihak  rela  dan  sepakat  serta  tidak  melanggar  ketentuaan  syara’  itu
                             diperbolehkan.
                        3.   Adat  kebiasaan  dijadikan  dasar  hukum  maksudnya  dalam  bermuamalah
                             setiap daerah atau kelompok mempunyai kebiasaan yang dilakukan secara
                             turun temurun dan bertahun-tahun yang selanjutnya menjadi adat kebiasaan
                             dalam bermuamalah jika adat dan kebiasaan itu tidak bertentangan dengan
                             syara’ dan diakui oleh masyarakat maka hal itu sah dijadikan sebagai dasar
                             hukum.
                        4.   Tidak  boleh  merugikan  orang  lain  dan  diri  sendiri  maksudnya  tujuan
                             bermuamalah adalah mencari keuntungan yang tidak merugikan orang lain,
                        19 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH
     	
