Page 226 - CGAE DAERAH LEVEL 1
P. 226
Uraian Prosedur Penyusunan Laporan Surplus/Defisit - LO
1. Masukkan saldo rekening-rekening pendapatan dari kegiatan operasional;
2. Masukkan saldo rekening-rekening beban dari kegiatan operasional;
3. Selisih antara pendapatan operasional dengan beban operasional
merupakan Surplus/Defisit dari kegiatan operasional;
4. Menghitung Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional.
5. Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional antara
IAI WEB VERSION
lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian
kewajiban jangka panjang dan surplus/ defisit dari kegiatan non
operasional lainnya.
6. Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan
surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit
sebelum pos luar biasa.
7. Masukkan saldo dari transaksi kejadian luar biasa ke dalam Pos Luar
Biasa;
8. Surplus/Defisit-LO adalah selisih lebih/kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, kegiatan non operasional dan kejadian luar biasa.
Uraian Prosedur Penyusunan Neraca
1. Berdasarkan saldo-saldo buku besar rekening aktiva, kewajiban dan
ekuitas dana pada akhir periode akuntansi disusun Neraca PPKD;
2. Neraca PPKD ditandatangani PPKD.
Uraian Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas
Informasi arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai indikator
jumlah arus kas di masa yang akan datang. Informasi arus kas juga berguna
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas (anggaran kas) yang sudah
dibuat sebelumnya.
Laporan Arus Kas dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Arus Kas masuk dan keluar dari Aktivitas Operasi
Arus kas masuk dari aktivitas operasi diperoleh dari penerimaan:
- Pendapatan Pajak Daerah;
222