Page 213 - Modul CGAE Pusat Level 2
P. 213
No. Negara Tahun 2021 Tahun 2022
1 Vietnam 18,20% 22,7%
2 Thailand 16,40% 16,50%
3 Filipina 18,10% n/a
4 Kamboja 18,00% 20,20%
5 Singapura 12,60% 12,80%
IAI WEB VERSION
6 Malaysia 11,80% 11,40%
7 Laos n/a n/a
8 Indonesia 9,11% 10,41%
9 Myanmar 18,20% 22,7%
2. Tingkat Keseimbangan Primer
Keseimbangan primer sendiri merupakan total Pendapatan Negara (LRA) dikurangi
Pengeluaran (Belanja) Negara, di luar Pembayaran Bunga Utang. Apabila total pendapatan
negara lebih besar daripada belanja negara di luar pembayaran bunga utang maka
keseimbangan primer akan positif. Demikian sebaliknya, jika total pendapatan negara
lebih kecil dibandingkan belanja negara di luar pembayaran bunga utang, maka
keseimbangan primer akan negatif.
Keseimbangan primer juga menggambarkan kemampuan pemerintah dalam membayar
pokok dan bunga utang dengan menggunakan pendapatan negara. Apabila pemerintah
mampu mencatatkan surplus keseimbangan primer, berarti pemerintah dapat
menggunakan pendapatan negara untuk membayar seluruh atau sebagian pokok dan bunga
utang.
Sebaliknya, jika keseimbangan primer berada pada posisi defisit, berarti pemerintah harus
menerbitkan utang baru untuk membayar pokok dan bunga utang periode sebelumnya.
Agar keseimbangan primer berada pada zona positif, pemerintah perlu meningkatkan
penerimaan negara atau menekan belanja.
Surplus keseimbangan primer mengindikasikan kondisi APBN yang semakin sehat, karena
pendapatan negara lebih tinggi daripada belanja. Penerimaan negara yang tinggi didukung
Modul CGAE Level 2 Pusat 208

