Page 98 - MODUL LEVEL DASAR AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN
P. 98

F.   Pendekatan Alternatif Penganggaran

                        (1)  Pendekatan bottom-up dan top-down untuk menghasilkan dan mengelola
                             anggaran

                             Terdapat dua pendekatan yang dapat diikuti dalam penyusunan anggaran, yaitu
                             pendekatan bottom-up dan pendekatan top-down. Proses penganggaran dengan

                             pendekatan  bottom-up  dimulai  dengan  dibuatnya  anggaran  oleh  manajer

                             masing-masing departemen dan kemudian dikirimkan ke manajer tingkat atas.
                             Anggaran dapat disetujui, direvisi, atau dikirimkan kembali kepada manajer

                             yang  menyusunnya  untuk  dimodifikasi.  Apabila  telah  disetujui,  anggaran

                             induk dapat dibuat. Keuntungan dari pendekatan ini adalah meningkatnya rasa
                             kepemilikan  terhadap  anggaran,  lebih  banyak  informasi  yang  dapat  digali

                             karena  yang  menyusun  anggaran  adalah  manajer  yang  paling  memiliki
                               DOKUMEN
                             pengetahuan  menyeluruh  atas  aktivitas  departemen  tersebut,  serta

                             meningkatnya pemahaman, komunikasi, dan komitmen dalam mencapai target
                             yang  ditetapkan  dalam  anggaran  karena  manajer  tingkat  bawah  terlibat
                                                     IAI
                             langsung  dalam  proses.  Kekurangan  dari  penyusunan  anggaran  dengan

                             pendekatan ini adalah terdapatnya budgetary slack, yaitu target pengeluaran
                             dibuat  lebih  tinggi  dan  target  penjualan  dibuat  lebih  rendah.  Hal  ini  untuk

                             memastikan  anggaran  dapat  tercapai.  Oleh  karena  itu,  untuk  menghindari
                             budgetary  slack,  proses  rekonsiliasi  akan  diperlukan  agar  anggaran  yang

                             dihasilkan    memuat  target  yang  cukup  tinggi  untuk  memotivasi  karyawan
                             namun tetap attainable (dapat tercapai). Kekurangan lainnya dari pendekatan

                             bottom-up adalah terkadang  anggaran  yang dihasilkan tidak sejalan dengan

                             tujuan  perusahaan  karena  manajer  terlalu  fokus  pada  masalah  di
                             departemennya  masing-masing,  bukan  fokus  pada  organisasi  secara

                             keseluruhan.


                             Sementara pendekatan top-down adalah metode penyusunan anggaran dengan

                             melibatkan  tim  manajemen  tingkat  dalam  pembuatan  anggaran  untuk
                             keseluruhan organisasi. Setelah anggaran dibuat, masing-masing departemen

                             akan menerima alokasi dan menyusun anggaran sesuai batasan yang diberikan



                                                               93
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103