Page 229 - Modul CAFB - Akuntansi Keuangan - 2025
P. 229
B. Termasuk Dalam Persediaan
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali,
termasuk:
(1) barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau
pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali.
(2) barang jadi yang diproduksi atau barang dalam penyelesaian yang
sedang diproduksi oleh entitas.
(3) bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi.
(4) bagi perusahaan jasa, biaya persediaan meliputi biaya tenaga kerja
dan biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani
pemberian jasa, termasuk personalia penyelia dan overhead yang
dapat diatribusikan.
DOKUMEN
C. Pengakuan
Sistem pencatatan persediaan terdiri dari:
IAI
(1) Sistem pencatatan periodik
Pada metode ini, jumlah persediaan akan ditentukan secara berkala
atau periodik dengan melakukan perhitungan fisik dan mengalikan
jumlah unit tersebut dengan harga satuan untuk memperoleh nilai
persediaan saat itu. Setiap terjadi pembelian, persediaan akan dicatat
dalam akun pembelian, sedangkan saat penjualan hanya menjurnal
penjualan sejumlah harga penjualan dan tidak menghitung harga
pokok penjualan. Pada saat penyusunan laporan keuangan di akhir
periode, harus dilakukan perhitungan fisik persediaan untuk
mengetahui nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
(2) Sistem pencatatan perpetual
Pada metode ini, perusahaan akan selalu mengetahui rincian jumlah
dan nilai persediaannya setiap saat. Hal itu terjadi karena ketika
transaksi pembelian terjadi, persediaan akan dicatat dalam akun
persediaan, sedangkan saat transaksi penjualan terjadi, selain
Ikatan Akuntan Indonesia| 217