Page 29 - MODUL LEVEL DASAR AKUNTANSI KEUANGAN
P. 29
kegiatan usaha, dan entitas tidak sedang dilikuidasi. Penyajian suatu liabilitas sebagai
liabilitas jangka panjang tentunya dengan asumsi bahwa entitas tidak sedang dilikuidasi.
Dalam melakukan penilaian kelangsungan usaha suatu entitas, manajemen memperhatikan
semua informasi masa depan yang relevan, sedikitnya dua belas bulan di akhir periode
pelaporan. Apabila selama ini entitas msih menghasilkan laba usaha, dan sumber
pembiayaan cukup dapat diandalkan, maka penilaian tidak memerlukan analisis yang
terlalu rinci. Namun, bila entitas menderita kerugian dan sumber pembiayaan kedepan
sangat diragukan, atau bila timbul suatu peraturan atau terjadinya tindakan moneter,
contohnya devaluasi mata uang, yang dapat mengancam kelangsungan usaha entitas. Jika
manajemen meragukan kelangsungan usaha, maka hal tersebut perlu diungkapkan dalam
laporan keuangan. Dan, jika entitas menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha, maka perlu diungkapkan fakta tersebut bersama dengan dasar lain
DOKUMEN
yang digunakan.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
IAI
Akuntansi sebagai sumber informasi keuangan menggunakan satuan uang sebagai alat
denominasi unsur-unsur yang dilaporkan dilaporan keuangan. Pengukuran unsur neraca
dan laporan laba rugi menggunakan beberapa dasar pengukuran tertentu, yaitu biaya
historis, biaya kini, nilai realisasi/penyelesaian, nilai sekarang dan nilai wajar.
(1) Nilai Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan, untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang timbul sebagai penukar dari
kewajiban atau dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan) sejumlah kas
atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha yang normal.
21