Page 35 - Modul CAFB - Akuntansi Keuangan - 2025
P. 35
dapat dibandingkan dengan informasi pada periode lain dan dengan
informasi mengenai perusahaan lain. Hal ini memungkinkan pengguna
untuk mengidentifikasi dan memahami persamaan dalam, dan perbedaan
antara, pos-pos. Keterbandingan memerlukan konsistensi penggunaan
metode yang sama terhadap pos-pos yang sama, baik dari periode ke
periode dalam perusahaan atau antar perusahaan. Kebutuhan terhadap
daya banding tidak berarti keseragaman kebijakan akuntansi. Perusahaan
tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan
karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan, apabila ada alternatif lain
yang lebih relevan dan lebih andal.
4. Keterverifikasian
Keterverifikasian membantu meyakinkan pengguna bahwa informasi
DOKUMEN
merepresentasikan fenomena ekonomi secara tepat. Keterverifikasian
berarti bahwa berbagai pengamat independen dengan pengetahuan
berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak selalu mencapai
kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi
IAI
tepat. Verifikasi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Verifikasi langsung berarti pemverifikasian jumlah atau representasi lain
melalui observasi secara langsung, sebagai contoh melalui penghitungan
kas. Verifikasi tidak langsung berarti pemeriksaan masukan pada suatu
model, rumus, atau teknik lain dan pengalkulasian ulang hasil dengan
menggunakan metodologi yang sama. Sebagai contoh adalah verifikasi
jumlah tercatat persediaan dengan memeriksa masukannya (kuantitas dan
biaya) dan perhitungan kembali jumlah persediaan akhir dengan
menggunakan asumsi arus biaya yang sama (sebagai contoh,
menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama).
5. Ketepatwaktuan
Ketepatwaktuan berarti tersedianya informasi bagi pengambilan keputusan
pada waktu yang tepat sehingga dapat memengaruhi keputusan. Secara
umum, semakin lawas suatu informasi maka semakin kurang berguna
Ikatan Akuntan Indonesia| 23

