Page 11 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 11

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







               Masalahnya adalah apakah informasi sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen dapat
               dihasilkan dari satu sistem saja? Jawabannya adalah tidak. Ada tiga hal yang menyebabkan kedua sistem ini
               tidak dapat disatukan.

               1.    Sistem akuntansi keuangan dirancang untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan secara
                     keseluruhan.
               2.    Waktu pelaporan sistem akuntansi keuangan terlalu lama.
               3.    Sistem akuntansi keuangan melaporkan sesuatu yang sudah terjadi.
               4.    Penyusunan laporan akuntansi keuangan menggunakan asumsi yang berbeda.
               Sistem akuntasi keuangan dirancang untuk melaporkan laba perusahaan, serta laporan posisi keuangan
               perusahaan. Sedangkan untuk pengelolaan perusahaan, sistem informasi yang rinci lebih dibutuhkan,
               seperti pendapatan, beban, serta laba atau rugi per produk atau per pelanggan. Informasi ini dibutuhkan
               misalnya untuk melakukan analisis profitabilitas produk atau pelanggan, analisis efisiensi biaya, analisis
               penentuan harga, dan sebagainya.

               Biasanya sistem akuntansi keuangan yang dimiliki perusahaan telah mencatat secara terpisah pendapatan
               yang diperoleh perusahaan untuk masing-masing produk ataupun pelanggan.

               Namun demikian hal yang serupa tidak terjadi pada pencatatan beban atau biaya perusahaan. Dalam kasus
               ini, biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu biaya langsung dan biaya
                               DOKUMEN
               tidak langsung. Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat ditelusuri dengan akurat pada masing-
               masing obyek biayanya. Obyek biaya  adalah “tempat” dimana biaya tersebut akan dibebankan. Obyek
               biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, aktivitas, dan sebagainya. Dalam modul pada bab ini,
               akan diasumsikan bahwa obyek biaya adalah produk. Karena itu biaya langsung adalah biaya yang dapat
               dibebankan secara akurat pada masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Contoh dari biaya
                                                     IAI
               langsung adalah biaya bahan baku langsung, maupun biaya buruh langsung.

               Kategori lainnya adalah biaya tidak langsung. Biaya ini merupakan biaya yang dipakai secara bersama-
               sama untuk keseluruhan produk yang dihasilkan atau dijual perusahaan. Biaya ini dalam sistem akuntansi
               keuangan perusahaan tidak dicatat secara terpisah per produk, tapi dicatat untuk perusahaan secara
               keseluruhan, karena pada dasarnya memang tidak ada urgensi bagi perusahaan untuk mencatat biaya ini
               secara rinci untuk masing-masing produk, karena sistem akuntansi keuangan memang dirancang untuk
               melaporkan biaya perusahaan secara keseluruhan. Masalah timbul ketika perusahaan ingin mengetahui
               biaya untuk masing-masing produk. Karena angka yang dimiliki hanyalah angka biaya perusahaan secara
               keseluruhan, maka untuk mengetahui angka biaya masing-masing produk, perusahaan akan melakukan
               alokasi biaya. Dasar alokasi biaya tidak langsung yang biasanyan dipakai perusahaan adalah:

               1.    Unit produksi
               2.    Unit terjual
               3.    Jam buruh langsung
               4.    Biaya buruh langsung
               5.    Biaya bahan baku langsung
               6.    Jam mesin

               Alokasi biaya yang dilakukan dengan dasar alokasi tersebut akan menimbulkan hasil yang tidak akurat,
               karena setiap dasar alokasi yang berbeda akan menghasilkan angka alokasi yang berbeda pula. Dengan
               demikian, jika perusahaan hanya memiliki satu sistim informasi, yaitu sistem informasi keuangan, maka
               sistem tersebut akan menghasilkan informasi yang baik untuk pihak di luar perusahaan, namun tidak
               demikian halnya dengan informasi akuntansi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan.









                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia       3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16