Page 13 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 13

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







               Penggolongan biaya menjadi biaya produk maupun biaya periode sebenarnya tidak terlalu berguna bagi
               pengambilan  keputusan  manajemen.  Misalkan,  apabila  perusahaan  ingin  melakukan  analisis  terhadap
               profitabilitas produk, maka tidak peduli apakah biaya tersebut merupakan biaya produk ataupun biaya
               periode,  keduanya  harus  dimasukkan  dalam  analisis  tersebut.  Contoh  lainnya,  jika  perusahaan  ingin
               melakukan efisiensi biaya, maka semua biaya yang dikeluarkan perusahaan harus menjadi fokus efisiensi,
               tidak peduli apakah itu biaya produk maupun biaya periode.

               Sebaliknya, penggolongan biaya yang berguna bagi internal perusahaan adalah penggolongan biaya tetap
               dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya obyek biaya yang
               dihasilkan atau dijual perusahaan, sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang akan naik turun secara
               proporsional sesuai dengan jumlah obyek biaya yang diproduksi atau dijual perusahaan. Sekali lagi dalam
               modul ini diasumsikan obyek biaya adalah produk atau jasa. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku ini
               lebih berguna misalkan jika suatu perusahaan melakukan efisiensi terhadap aktivitas yang dilakukannya,
               maka meskipun seluruh aktivitas dapat dihilangkan, namun biaya yang otomatis hilang adalah biaya
               variabel, sedangkan biaya tetap biasanya akan tetap dikeluarkan perusahaan. Dengan demikian, jika
               perusahaan ingin menghitung berapa dampak penurunan biaya karena penghilangan aktivitas tersebut,
               maka penggolongan biaya yang berguna adalah penggolongan biaya tetap dan biaya variabel.
               Dari penjelasan tersebut, terlihat dengan jelas bahwa sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi
               manajemen perusahaan tidak dapat digabungkan, karena masing-masing memiliki ketentuan-ketentuan
                               DOKUMEN
               yang berbeda.  Hal ini  sesuai  dengan konsep  different costs for different purposes, yang berarti  untuk
               tujuan yang berbeda, perusahaan memerlukan klasifikasi biaya yang berbeda. Untuk penyusunan laporan
               keuangan, klasifikasi biaya yang dibutuhkan adalah biaya produk dan biaya periode, sedangkan untuk
               akuntansi manajemen klasifikasi biaya yang dibutuhkan adalah biaya tetap dan biaya variabel.

                                                     IAI


               1.4  Tahap Pengembangan Sistem Akuntansi Perusahaan


               Menurut Kaplan dan Cooper (1999), pengembangan sistem akuntansi perusahaan dapat dilakukan dalam
               empat tahap, yaitu:

               1.    Tahap Pertama -Tahap belum sempurna, tahap ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan
                     yang baru mengembangkan sistem akuntansinya. Biasanya sistem akuntansi yang pertama kali
                     dikembangkan adalah sistem akuntansi keuangan. Hal ini disebabkan informasi akuntansi yang
                     biasanya awal dibutuhkan adalah laporan keuangan untuk pihak-pihak eksternal, dalam kaitannya
                     dengan pencarian dana, pelaporan kepada pemegang saham, pelaporan pajak, dan sebagainya. Tahap
                     ini dikatakan belum sempurna, karena sebagai perusahaan yang baru membuat sistem akuntansi,
                     maka masih banyak kesalahan yang dibuat dalam menyusun laporan keuangan tersebut. Hal ini
                     misalnya menyebabkan banyaknya penyesuaian di akhir tahun ataupun waktu laporan keuangan
                     tersebut diperiksa oleh auditor eksternal.
               2.    Tahap Kedua – Penekanan pada sistem informasi keuangan. Pada tahap ini perusahaan sudah memiliki
                     sistem informasi akuntansi keuangan yang baik, dan dapat menghasilkan laporan keuangan pada
                     pihak eksternal sesuai  dengan peraturan yang berlaku. Namun demikian, perusahaan belum memiliki
                     sistem informasi akuntansi manajemen, sehingga informasi akuntansi manajemen dihasilkan dari
                     sistem informasi keuangan. Dalam tahap ini, perusahaan akan memiliki sistem informasi akuntansi
                     manajemen yang kurang memadai, karena memaksakan mengambil informasi akuntansi manajemen
                     dari sistem informasi keuangan yang memiliki karakteristik yang berbeda.










                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia       5
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18