Page 130 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 130

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            2.   Residual Income

            Residual income mengukur besarnya kelebihan keuntungan perusahaan diatas yang dipersyaratkan. Rumus
            perhitungan untuk residual income adalah



                    Residual Income = Laba Operasi – (Tingkat Pengembalian yang Disyaratkan X Total Aset)


            Tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return) adalah tingkat pengembalian minimal yang
            dipersyaratkan perusahaan untuk investasi dalam aset-aset perusahaan. Misalkan tingkat pengembalian
            yang dipersyaratkan adalah 15%, maka dengan mempergunakan rumusan ini, diperoleh besarnya residual
            income yang diperoleh perusahaan adalah Rp13.010.000 – (15% X Rp57.560.000) = Rp4.376.000.

            Residual income  yang positif  berarti  perusahaan  dapat  memperoleh  laba  operasi yang  lebih  tinggi
            dibandingkan dengan minimal persyaratan yang ditentukan. Model residual income ini dapat mengatasi
            masalah pertama yang terdapat dalam ROI, yaitu mengenai masalah investasi baru dalam pusat investasi.
            Dengan mempergunakan contoh soal dalam ilustrasi ROI, maka proyek baru tersebut akan menghasilkan
            tambahan  residual income perusahaan sebesar Rp2.000.000 – (15% X Rp10.000.000) = Rp500.000.Jika
            manajer menerima proyek baru tersebut, maka residual income perusahaan akan dengan model ROI, yaitu
            manajer dapat mempermainkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan untuk membuat target
            residual income tercapai.
                               DOKUMEN
            3.   Economic Value Added

            Konsep dasar Economic Value Added memiliki kesamaan dengan konsep residual income, yaitu mengukur
            berapa kelebihan laba diatas jumlah minimal yang dikehendaki perusahaan. Namun demikian EVA memiliki
                                                     IAI
            rumusan yang sedikit berbeda dengan residual income. Rumus dari EVA adalah :


               Economic Value Added = Net Operating Profit After Tax - {Weighted Average Cost of Capital (Total Aset
                                            -  Non Interest Bearing Liabilities)}


            Dimana:
            Net operating profit after tax adalah laba operasi setelah dikurangi dengan pajak
            Weighted average cost of capital adalah rata-rata tertimbang dari biaya permodalan perusahaan. Rumus dari
            weighted average cost of capital (WACC) adalah:


              WACC = {Utang/(Utang + Ekuitas) X (1- Tingkat Pajak) X (Biaya Utang)} + {Ekuitas/(Utang + Ekuitas)
                                                    X Biaya Ekuitas}


            Non Interest Bearing Liabilities adalah utang perusahaan yang tidak memiliki biaya, seperti utang gaji, utang
            dagang, dan akrual lainnya.

            Dengan mempergunakan contoh soal yang diberikan, maka besarnya net oprating profit after tax
            perusahaan adalah Rp13.010.000 – Rp4.158.000 = Rp8.852.000, sedangkan besarnya non interest bearing
            liabilities (yang terdiri dari utang dan utang pajak) adalah Rp8.900.000 + Rp1.200.000 = Rp10.100.000.
            Dengan mengasumsikan WACC perusahaan adalah 12%, maka besarnya EVA adalah Rp8.852.000 – {12%
            X (Rp57.560.000 – Rp10.100.000)} = Rp3.156.800.











     122     Ikatan Akuntan Indonesia
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135