Page 29 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 29
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
Dalam model activity based costing, pembagian biaya berdasarkan perilakunya dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Biaya Fleksibel (flexible costs), biaya fleksibel merupakan kategori biaya yang berfluktuasi sesuai
dengan jumlah aktivitas yang dilakukan perusahaan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka
biaya ini akan semakin tinggi dan sebaliknya. Jika perusahaan dapat meniadakan sebuah aktivitas,
maka biaya fleksibel inilah yang otomatis dapat dihilangkan.
2. Biaya Tetap (committed costs), biaya tetap dalam bahasa inggrisnya disebut dengan committed costs,
karena biaya-biaya ini muncul akibat adanya komitmen perusahaan terhadap penggunaan sumber
daya untuk melakukan sesuatu aktivitas. Komitmen tersebut sudah dilakukan untuk suatu jangka
waktu tertentu, sehingga sulit untuk dibatalkan. Contoh dari committed costs adala biaya gaji dari
pegawai tetap, biaya penyusutan, biaya sewa, biaya pajak bumi dan bangunan dan sebagainya. Biaya-
biaya inilah yang akan tetap muncul walaupun perusahaan sudah dapat menghilangkan aktivitas yang
memakai biaya-biaya tersebut. Jika aktivitas dihilangkan, maka biaya-biaya tersebut akan menjadi
beban perusahaan dalam bentuk kapasitas menganggur.
Dalam model activity based costing ini, maka biaya committed ini harus dibebankan berdasarkan kapasitas
teoritis (theoretical capacity), atau kapasitas praktikal (practical capacity). Kapasitas teoritis adalah kapasitas
maksimal dari penggunaan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Misalkan, perusahaan membayar
seseorang untuk bekerja dalam perusahaan selama 8 jam per harinya. Jumlah itulah yang akan menjadi
kapasitas teoritis orang per harinya. Sedangkan kapasitas teoritis dari mesin adalah kapasitas terpasang dari
mesin tersebut. DOKUMEN
Meskipun seseorang dibayar untuk bekerja selama 8 jam per hari, namun orang tersebut tidak akan bisa
bekerja secara efektif selama 8 jam tersebut. Ada suatu rentang waktu tertentu dimana orang tersebut tidak
dapat bekerja dengan efektif, (misalkan waktu orang tersebut beristirahat sejenak, minum, bercakap dengan
IAI
teman, dll). Kapasitas teoritis setelah dikurangi dengan waktu-waktu tidak produktif tersebut dinamakan
dengan kapasitas praktikal. Misalkan diperkirakan waktu tidak produktif dari seseorang selama satu hari
adalah 2 jam, maka kapasitas praktikal dari orang tersebut adalah enam jam per hari. Kapasitas praktikal
dari mesin adalah kapasitas teoritikal mesin dikurangi dengan kapasitas tidak produktif dari mesin tersebut,
misalkan waktu kapasitas yang dipakai untuk pemeliharaan, dan lain-lain. Dalam model activity based
costing ini, kapasitas yang dipergunakan biasanya adalah kapasitas praktikal.
Dengan mempergunakan contoh soal sebelumnya, misalkan terdapat 5 orang yang melakukan aktivitas
penanganan bahan mentah. Kapasitas praktikal dari aktivitas tersebut selama satu bulan adalah 5 orang x 6
jam x 5 hari x 4 minggu x 60 menit = 36.000 menit. Karena perhitungan kapasitas dilakukan dalam bentuk
waktu (time), maka pemicu aktivitas (driver) dari aktivitas penanganan bahan mentah yang tadinya berupa
berapa kali pengambilan, harus dikonversikan menjadi waktu pengambilan. Misalkan, waktu pengambilan
untuk masing-masing produk adalah 30 menit untuk satu kali pengambilan, maka waktu pengambilan
untuk produk es krim vanilla adalah 9.000 menit, es krim strawberry 9.000 menit dan es krim durian 6.000
menit, dengan total waktu pengambilan sebanyak 24.000 menit
Ikatan Akuntan Indonesia 21