Page 32 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 32

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            2.6  Activity Based Costing dengan Persamaan Waktu (Time Equation)


            Model ketiga activity based costing adalah model dengan mempergunakan persamaan waktu. Model ini
            terutama dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat aktivitas yang amat beragam,
            sehingga sulit untuk disederhanakan. Semua aktivitas-aktivitas tersebut akan diringkas dalam bentuk
            persamaan, sehingga menjadi lebih mudah untuk dikelola. Misalkan dalam model activity based costing
            yang dibuat perusahaan terdapat aktivitas menerima pesanan pelanggan. Masalahnya dalam aktivitas
            tersebut sebenarnya terdapat beberapa sub aktivitas yang dilakukan yang bervariasi antara lain:
            1.    Apakah pesanan tersebut diterima melalui telpon, fax atau email
            2.    Apakah pesanan tersebut hanya untuk satu jenis produk atau beberapa jenis produk
            3.    Apakah pesanan tersebut merupakan pesanan untuk dalam kota, luar kota atau luar negeri

            Jika perusahaan ingin memasukkan unsur variasi tersebut dalam menghitung biaya untuk aktivitas tersebut,
            maka variasi aktivitas itu harus dibuat dalam bentuk persamaan, seperti Penerimaan pesanan barang =  4
            + 5 (kalau telpon) + 3 (kalau fax) + 3 (kalau email) +3 (per setiap jenis produk) + 5 (kalau dalam kota) + 8
            (kalau luar kota) + 15 (kalau luar negeri).

            Angka-angka yang terdapat dalam persamaan waktu tersebut adalah waktu yang dibutuhkan, misalkan jika
            pemesanan lewat telpon maka dibutuhkan waktu 5 menit, jika lewat fax dalah 3 mnit, dan seterusnya.. Jika
            terdapat pemesanan barang melalui telpon untuk dua jenis produk, dan akan dikirmkan ke luar kota, maka
                               DOKUMEN
            waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut adalah 4+5+(3X2)+8 = 23 menit. Angka ini
            akan dikalikan dengan tarif sumberdaya yang dihitung berdasarkan kapasitas praktikal untuk menghitung
            berapa biaya penerimaan pesanan pelanggan tersebut.


                                                     IAI

            2.7  Activity Based Costing untuk Perusahaan Jasa


            Pada dasarnya, konsep activity based costing yang dikembangkan pada perusahaan manufaktur sebenarnya
            sangat cocok pada perusahaan jasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya artikel-artikel yang ditulis
            mengenai penerapan activity based costing, terutama pada rumah sakit dan bank. Konsep activity based
            costing  dibutuhkan  oleh  industri  jasa  dikarenakan sebagian  besar  dari  biaya  yang  dikeluarkan  dalam
            industri jasa merupakan biaya-biaya tidak langsung. Konsep time driven activity based costing juga tepat
            untuk diterapkan dalam industri jasa, misalnya pada bank. Bank pada umumnya memiliki perhitungan
            waktu untuk melayani nasabah, misalkan berapa waktu yang dibutuhkan customer service jika ada nasabah
            yang membuka rekening baru, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan kasir untuk melayani orang yang
            menyetor uang, ataupun menarik uang. Waktu-waktu tersebut bisa dijadikan dasar untuk menyusun
            persamaan waktu yang kemudian dapat dijadikan dasar pembebanan biaya dengan mempergunakan model
            activity based costing.
























     24      Ikatan Akuntan Indonesia
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37