Page 27 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 27

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







               secara keseluruhan. Karena jenis aktivitas ini tidak terkait dengan produk, maka biaya aktivitas ini tidak
               akan biasa dibebankan pada produk yang dihasilkan perusahaan, kecuali pembebanan tersebut dilakukan
               secara arbitrer.

               Untuk pembebanan biaya yang bersifat tradisional, seperti yang telah dijelaskan dalam modul pertama,
               bahwa dasar pembebanan biaya tidak langsung secara tradisional adalah dengan mempergunakan:

               1.    Unit produksi
               2.    Jam buruh langsung
               3.    Biaya buruh langsung
               4.    Jam mesin
               5.    Biaya bahan mentah langsung

               Tidak seperti activity based costing yang memiliki empat tingkatan pembebanan, kesemua dasar pembebanan
               secara tradisional adalah pembebanan berdasarkan tingkat unit (unit level). Pembebanan tingkat unit ini
               akan menyebabkan pembebanan biaya tidak langsung yang besar untuk produk dengan volume besar, dan
               pembebanan biaya tidak langsung yang kecil untuk produk dengan volume kecil.

               Dalam ilustrasi soal terlihat bahwa es krim vanilla memiliki volume yang paling tinggi, yang berakibat
               pada konsumsi jam mesin yang paling besar, yang mengakibatkan produk ini menerima pembebanan biaya
               overhead pabrik (biaya tidak langsung) yang paling besar pula. Sebaliknya, produk dengan volume produksi
                               DOKUMEN
               terkecil, yaitu es krim durian, akan dibebani dengan biaya overhead pabrik yang paling kecil karena produk
               ini mengkonsumsi jam mesin dalam proporsi yang paling kecil. Hal ini berakibat, secara tradisional, produk
               es krim vanilla yang bervolume besar akan terlihat memiliki tingkat keuntungan (marjin laba kotor) yang
               rendah dan sebaliknya.
                                                     IAI


               2.4   Langkah-Langkah Perbaikkan Profitabilitas Produk


               Setelah perusahaan mengetahui keadaan yang sebenarnya, langkah berikutnya adalah menentukan hal-hal
               apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki profitabilitasnya. Cooper dan Kaplan (1999)
               mengatakan paling tidak terdapat tujuh hal yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu:
               1.    Menyesuaikan harga  produk  (reprice products),  dalam  tindakan  ini  perusahaan  akan  mencoba
                     menyesuaikan harga produk, sehingga profitabilitas produk dapat ditingkatkan. Misalkan untuk
                     produk yang merugi, perusahaan akan berusaha menaikkan harga. Strategi ini biasanya hanya dapat
                     dilakukan apabila perusahaan memiliki produk yang unik dan juga tingkat persaingan rendah, yang
                     menyebabkan pelanggan tidak terlalu sensitif terhadap harga. Terkadang perusahaan juga akan
                     mencoba menurunkan harga produk mereka, dengan harapan volume penjualan akan meningkat
                     pesat. Hal ini dapat terjadi jika produk tersebut memiliki kurva permintaan yang elastis.
               2.    Memberikan produk substitusi (substitute products), terkadang pelanggan meminta produk non-
                     standar dengan spesifikasi tertentu yang harus dibuat secara khusus oleh perusahaan. Permintaan
                     khusus tersebut akan menimbulkan aktivitas tambahan yang berakibat pada tambahan biaya yang
                     dikeluarkan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat membujuk pelanggan untuk membeli
                     produk  standar yang  tidak  memerlukan aktivitas  tambahan dalam pembuatannya. Hal  ini  dapat
                     menghemat biaya  yang dikeluarkan  perusahaan.  Namun  jika  pelanggan  tetap  meminta  pesanan
                     khusus, maka pelanggan tersebut akan dikenai tambahan biaya karena adanya aktivitas tambahan
                     yang dikeluarkan perusahaan.
               3.    Merancang ulang produk (redesign products), salah satu kesalahan yang dibuat perusahaan adalah
                     rancangan produk yang buruk. Rancangan yang buruk akan mengakibatkan ketidakefisienan dalam






                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia      19
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32