Page 26 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 26

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            Dari hasil perhitungan tersebut terlihat hasil yang amat berbeda, dimana es krim vanilla yang kelihatannya
            kurang menguntungkan berdasarkan perhitungan secara tradisional, ternyata merupakan produk yang
            paling menguntungkan berdasarkan perhitungan  activity  based  costing. Sedangkan produk yang paling
            menguntungkan berdasarkan pembebanan tradisional yaitu durian, ternyata merupakan produk yang
            merugikan berdasarkan perhitungan dengan sistem activity based costing. Pertanyaannya adalah mengapa
            bisa terjadi hasil perhitungan yang bertolak belakang tersebut.





            2.3  Alasan Perbedaan Hasil Alokasi Tradisional dengan Activity Based Costing


            Dalam model activity based costing, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat dibagi menjadi
            empat tingkatan, yaitu:

            1.    Unit Level Activites
            2.    Batch Level Activities
            3.    Product Level Activities
            4.    Facility Level Activities

            Unit level activities atau aktivitas tingkat unit akan dilakukan semakin banyak atau sedikit tergantung dari
                               DOKUMEN
            jumlah unit yang diproduksi. Semakin banyak unit yang dibuat, maka aktivitas tersebut akan dilakukan
            semakin banyak. Dalam contoh soal di atas, aktivitas memproduksi es krim merupakan aktivitas tingkat
            unit, karena semakin banyak es krim yang dibuat, maka aktivitas memproduksi es krim akan dilakukan
            semakin banyak.

            Sebaliknya batch level activities atau aktivitas tingkat batch banyak sedikitnya tidak tergantung dari berapa
                                                     IAI
            banyak unit yang diproduksi atau dijual perusahaan, namun justru tergantung dari jumlah batch aktivitas
            tersebut. Bisa saja jumlah unit yang diproduksi lebih sedikit, namun aktivitas tingkat batch-nya justru besar.
            Contoh aktivitas tingkat batch adalah aktivitas perencanaan produksi. Misalkan perusahaan memproduksi
            dua jenis produk, yaitu produk A dan B. Jumlah unit yang diproduksi adalah 10.000 unit produk A dan
            5.000 unit produk B. Produk A diproduksi dalam batch besar, dimana dalam satu batch terdapat 2.500 unit,
            sedangkan produk B dibuat dalam batch kecil, dimana satu batch terdapat 500 unit. Aktivitas perencanaan
            produksi merupakan aktivitas tingkat  batch, karena saat perusahaan melakukan satu kali kegiatan
            perencanaan produksi, kegiatan itu dapat dilakukan untuk 100 unit, 500 unit, 1.000 unit atau lebih dari
            itu. Dalam contoh ini, aktivitas perencanaan produksi untuk produk A akan dilakukan sebanyak empat
            kali, sedangkan untuk produk B adalah sepuluh kali. Dengan demikian, walaupun produk A memiliki unit
            produksi yang lebih banyak dari B, namun untuk biaya aktivitas perencanaan produksi, seharusnya produk
            B akan dibebani dengan biaya yang lebih tinggi.

            Product level activities atau aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang akan semakin banyak dilakukan
            apabila perusahaan makin memiliki banyak jenis produk. Contoh dari jenis aktivitas ini adalah aktivitas
            riset dan pengembangan. Aktivitas riset dan pengembangan akan dilakukan semakin banyak, apabila
            perusahaan memiliki jenis atau variasi produk yang lebih banyak. Misalkan untuk Toyota, jika perusahaan
            hanya memiliki satu jenis kendaraan yaitu sedan, maka aktivitas riset hanya akan dilakukan terhadap tipe
            sedan tersebut, namun jika jenis produk perusahaan tersebut bertambah, misalkan ada jenis mobil MPV,
            maka aktivitas riset dan pengembangan tersebut akan dilakukan lebih banyak lagi.

            Facility level acitivites adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, namun tidak terkait
            langsung dengan produk. Aktivitas-aktivitas ini dilakukan untuk perusahaan secara keseluruhan. Contoh
            dari aktivitas ini adalah aktivitas pemeliharaan keamanan perusahaan. Biasanya aktivitas pemeliharaan
            keamanan tidak dilakukan untuk suatu produk tertentu, namun untuk memelihara keamanan perusahaan






     18      Ikatan Akuntan Indonesia
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31