Page 83 - Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal)
P. 83
ETIKA PROFESI
DAN TATA KElOlA
KORPORAT
5.4 Program Integritas yang Efektif
Pada dasarnya tidak ada satu jenis program integritas yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi program
integritas pada satu organisasi perusahaan, seperti pribadi pimpinan organisasi, sejarah organisasi, budaya
organisasi, lini bisnis, dan regulasi industri. Namun demikian, terdapat beberapa karakteristik dari program
integritas yang efektif, yaitu:
• Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas dikomunikasikan. Nilai dan komitmen ini
mencerminkan kewajiban organisasi dan aspirasi yang dimiliki secara luas yang menyentuh seluruh
anggota organisasi. Pegawai dari berbagai tingkatan menerima nilai dan komitmen tersebut dengan
sungguh-sungguh, merasa bebas untuk mendiskusikannya, dan memahami pentingnya dalam praktik.
Hal ini bukan berarti semuanya sudah jelas sehingga tidak ada ambiguitas dan konflik. Namun selalu
ada keinginan untuk mencari solusi yang sesuai dengan kerangka nilai tersebut.
• Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat dipercaya, dan bersedia untuk melakukan
tindakan atas nilai-nilai yang mereka pegang. Mereka tidak sekedar juru bicara. Mereka bersedia untuk
memeriksa keputusannya sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Konsistensi merupakan bagian penting
dari kepemimpinan. Ceramah berkepanjangan dan tidak jelas tentang nilai-nilai perusahaan hanya
memancing ketidak-percayaan pegawai dan penolakan terhadap program. Pada saat yang sama,
pimpinan harus mengambil tanggung jawab untuk membuat keputusan yang sulit ketika terjadi konflik
antara kewajiban etika.
pengembangan SDM. DOKUMEN
• Nilai-nilai yang digunakan terintegrasi dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan tercermin
dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi: penyusunan rencana, penetapan sasaran, pencarian
kesempatan, alokasi sumber daya, pengumpulan dan komunikasi informasi, pengukuran kinerja, dan
• Sistem dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai-nilai organisasi. Sistem pelaporan
IAI
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya check and balance untuk mendukung pertimbangan yang
objektif dalam pengambilan keputusan. Penilaian kinerja memperhatikan cara kerja dan hasil kerja.
• Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan, pengetahuan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang berbasis etika setiap harinya. Berpikir dan memiliki
kesadaran etika harus menjadi bagian dari perlengkapan mental seorang manajer. Pendidikan etika
biasanya merupakan bagian dari proses.
Keberhasilan dalam menciptakan iklim untuk perilaku yang beretika dan bertanggung jawab membutuhkan
upaya yang berkelanjutan dan investasi yang cukup besar dalam waktu dan sumberdaya. Suatu buku kode
etik yang mewah, pejabat yang berpangkat tinggi di bidang etika, program pelatihan, dan audit etika tahunan
serta jebakan-jebakan program etika lainnya tidak perlu ditambahkan dalam organisasi yang bertanggung
jawab dan taat hukum yang nilai-nilai dimiliki tercermin dalam tindakan yang dilakukan. Program etika
formal akan membantu sebagai katalis dan sistem pendukung, tapi integritas organisasi tergantung kepada
integrasi nilai-nilai organisasi ke dalam sistem.
5.5 Dampak Organisasi yang Berintegritas terhadap Akuntan Profesional
Konsep organisasi berintegritas dapat membantu akuntan profesional dalam dua hal. Pertama, untuk
akuntan profesional yang mengembangkan kantor sendiri, maka pendekatan integritas akan membantu
akuntan profesional dalam menghidupkan dan menjaga etika akuntan profesional yang akan memudahkan
akuntan profesional dalam menjalankan profesinya. Selain itu, akuntan profesional dapat melakukan
penilaian terhadap integritas organisasi dari kliennya dalam menilai risiko yang dihadapi.
74 Ikatan Akuntan Indonesia