Page 196 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 196

Berdasarkan angka di atas, dapat dikatakan bahwa setiap Rp1,47  yang dimiliki PT.

                           Unggul dapat digunakan untuk memenuhi setiap (Rp1) liabilitas lancar. Dapat pula
                           dikatakan bahwa PT. Unggul memiliki kemampuan sebesar 1,47 kali untuk menutupi

                           liabilitas lancar yang dimilikinya.
                              Bagi kreditur (pemasok), semakin tinggi rasio lancar maka suatu entitas dianggap

                           memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memenuhi liabilitasnya. Jika rasio lancar
                           kurang dari 1, maka mengindikasikan entitas tersebut  memiliki masalah dalam hal

                           pemenuhan  modal  kerja  yang  dapat  digunakan  untuk  operasional  sehari-harinya.

                           Namun, rasio lancar yang terlalu tinggi dapat juga mengindikasikan ketidakefisienan
                           pemanfaatan  aset,  terutama  kas  dan  setara  kas.  Untuk  meningkatkan  kas  tanpa

                           memengaruhi tingkat liabilitas lancar, suatu entitas dapat melakukan pinjaman jangka

                           panjang. Hal ini dapat meningkatkan rasio lancar yang dimiliki.

                                DOKUMEN
               (b)  Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid-test Ratio)
                                                                                 −                     

                                                                                                 
                                                       IAI
                     Rasio  cepat,  seperti  rasio  lancar,  digunakan  untuk  melihat  kemampuan  aset  lancar  yang
                     dimiliki  entitas  untuk  memenuhi  liabilitas  lancarnya.  Namun  dibandingkan  dengan  rasio

                     lancar,  rasio  cepat  hanya  menggunakan  aset  lancar  yang  cepat  dijadikan  kas  dengan
                     mengeluarkan jenis-jenis aset lancar yang dianggap lebih sulit untuk segera menjadi kas

                     (contoh: persediaan). Persediaan dianggap aset lancar yang terkadang tidak dengan mudah
                     dapat  dikonversi  menjadi  kas.  Selain  itu,  dalam  kondisi  mendesak  suatu  entitas  hanya

                     memperoleh nilai persediaan pada harga diskon, sehingga nilai buku yang dilaporkan atas

                     entitas umumnya tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Suatu entitas yang memiliki persediaan
                     yang  terlalu  banyak  dapat  menjadi  indikasi  adanya  masalah  dalam  entitas  tersebut.

                     Permasalahan bisa berupa terlalu optimisnya manajemen dalam menargetkan penjualan atau
                     pembelian/produksi yang terlalu banyak.

                      Untuk contoh PT. Unggul, maka rasio cepatnya adalah

                                                 1.470.000.000−860.000.000
                                                                        = 0,61 kali
                                                       1.000.000.000
                           Suatu entitas yang memiliki rasio cepat yang semakin tinggi dianggap lebih mampu

                           dalam  memenuhi  liabilitas  lancarnya.  Jika  dibandingkan  dengan  rasio  lancar


                                                            190
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201