Page 201 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 201
digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu entitas dalam memenuhi liabilitas
jangka panjang. Beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
suatu entitas dalam menghadapi liabilitas jangka panjangnya antara lain
(a) Rasio Utang (Debt Ratio)
Rasio utang membandingkan seluruh liabilitas yang dimiliki, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, kepada seluruh kreditur suatu entitas. Dengan melihat rasio
utang, pengguna laporan keuangan dapat mengetahui risiko keuangan yang dihadapi
suatu entitas. Semakin tinggi tingkat utang yang dimiliki, maka mengindikasikan
semakin tingginya risiko yang dihadapi, termasuk dalam hal ini pailit. Di sisi lain,
utang juga dianggap sebagai pengungkit (leverage) yang dapat digunakan suatu entitas
sebagai sumber pertumbuhan. Suatu entitas akan mencoba mencari tingkat utang yang
DOKUMEN
memadai untuk dapat terus menjaga risiko yang dihadapi tanpa mengorbankan
kemampuannya untuk terus bertumbuh. Untuk PT. Unggul, rasio utang yang dimiliki
dihitung sebagai berikut 1.900.000.000
IAI
= 0,26 kali
7.370.000.000
PT. Unggul memiliki Rp0,26 utang untuk setiap aset yang dimilikinya. Saat suatu
entitas memiliki tingkat utang yang terlalu tinggi, maka entitas tersebut harus
mengalokasikan sejumlah arus kas yang signifikan untuk pembayaran pokok dan
bunga pinjaman. Di sisi lain, jika suatu entitas memiliki tingkat utang yang terlalu
rendah dapat mengindikasikan ketidakmampuan entitas dalam memanfaatkan
pengungkit dan memperoleh kepercayaan dari pihak kreditur untuk kesempatan
pertumbuhan.
(b) Rasio Utang atas Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Selain rasio utang, pengguna laporan keuangan dapat membandingkan total utang yang
dimiliki dengan total ekuitas atau yang dikenal dengan rasio utang atas ekuitas. Melalui
rasio, pengguna dapat membandingkan sumber pendanaan yang diperoleh suatu entitas
dari pihak kreditur dibandingkan dengan pendanaan yang diperoleh dari pemegang
195