Page 200 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 200
(e) Rasio Perputaran Aset (Aset Turnover)
Di samping berbagai rasio aktivitas yang secara spesifik terkait suatu akun seperti
piutang usaha dan persediaan di atas, rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk
melihat kemampuan perusahaan dalam meutilisasi/mengintensifkan aset-aset yang
dimiliki secara umum. Sebagai contoh adalah perputaran aset tetap (Fixed Aset
Turnover) yakni
Aset tetap umumnya mencakup nilai aset yang besar dibandingkan berbagai aset
lainnya yang dimiliki suatu entitas. Sehingga mengetahui seberapa efisien suatu entitas
memanfaatkan aset tetap yang dimilikinya adalah sangat berguna dalam mengevaluasi
kinerja entitas tersebut. Untuk PT. Unggul, rasio perputaran aset tetap adalah:
DOKUMEN
4.600.000.000
= 0,77
(6.000.000.000+5.900.000.000)/2
Artinya, PT. Unggul dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,77 dari setiap rupiah
aset tetap yang dimilikinya. Selain rasio perputaran aset tetap, dapat pula dihitung rasio
IAI
perputaran total aset sebagai berikut:
Jika pada rasio perputaran aset tetap, rasio perputaran total aset melihat efisiensi yang
dilakukan suatu entitas dalam memanfaatkan seluruh aset yang dimilikinya.
Berbasarkan rumus di atas, maka rasio perputaran total aset PT. Unggul adalah
4.600.000.000
= 0,63
(7.370.000.000+7.280.000.000)/2
Dapat dikatakan bahwa untuk setiap aset yang dimiliki oleh PT. Unggul, dapat
dihasilkan pendapatan sebesar Rp0,63. Dengan menggunakan total aset sebagai
pembagi, dapat dianggap pengguna laporan keuangan memperoleh gambaran yang
lebih menyeluruh atas kesatuan yang utuh suatu entitas.
(3) Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios)
Jika sebelumnya pada rasio likuiditas dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
suatu entitas dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya, maka rasio solvabilitas
194