Page 226 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 226
dari sumber-sumber dana yang dimiliki dan alokasi penggunaan dana tersebut. Komponen Capital
(modal) berhubungan dengan nilai kekayaan (aset dan/atau ekuitas) yang dimiliki oleh pelanggan
dan dimasukkan sebagai bagian dari komitmennya dalam pertanggungan kewajiban. Kemudian
komponen Collateral (jaminan) mengacu pada nilai kekayaan yang dijaminkan dapat terjual bila
pelanggan tidak mampu membayar. Sedangkan komponen terakhir yakni Condition (kondisi)
mengacu pada situasi makro pelanggan secara keseluruhan, termasuk kondisi eksternal yang
mempengaruhi pelanggan.
G. Manajemen Treasuri
Manajemen treasuri secara umum merupakan pengelolaan likuiditas perusahaan termasuk
peramalan dan pengelolaan kas, pengelolaan modal kerja, pengelolaan investasi, pengelolaan
DOKUMEN
risiko, serta penggalangan dana. Secara spesifik manajemen treasuri ditekankan pada ketersediaan
likuiditas berupa kas, sehingga pembahasan pada bagian ini ditekankan pada manajemen kas (cash
management). Kas dan setara kas dapat meliputi simpanan uang kas, simpanan dalam rekening
(tabungan dan giro), dan simpanan dalam deposito. Namun tak menutup kemungkinan, simpanan
IAI
dalam bentuk investasi pada aset sekuritas jangka pendek juga terkait dalam bahasa manajemen
kas.
Tinggi rendahnya ketersediaan kas sangat mempengaruhi operasional perusahaan. Kas yang
tersedia dalam jumlah sedikit dapat mendorong perusahaan menjadi lebih agresif dalam mengelola
likuiditas, juga mendorong biaya penyimpanan kas lebih rendah. Namun risiko likuiditas yang
tinggi mengharuskan perusahaan mengelola modal kerja lebih ketat, terukur, dan sangat detail.
Adanya perubahan mendadak dapat mempengaruhi keberlangsungan operasional.
Perusahaan yang memiliki kas dapat dibagi dalam empat motivasi yang mendasari, yakni:
(1) Motif transaksi (transaction motive) adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam bertransaksi
dan pembayaran sehari-hari. Motif transaksi merupakan motif paling fundamental dan
menjadi dasar perhitungan saldo kas minimum yang harus ada.
(2) Motif berjaga-jaga (precautionary motive) merupakan motif yang muncul akibat
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Perubahan mendadak di luar perhitungan anggaran
220