Page 227 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 227
akan dialokasikan ke dalam dana pengaman atau disebut pula buffer cash. Besaran dana ini
diukur dari profil risiko yang dimiliki perusahaan.
(3) Motif kompensasi (compensation motive) muncul sebagai akibat dari kerja sama yang
dilakukan oleh perusahaan dengan partner, afiliasi, atau pihak ketiga. Terdapat dana yang
harus disimpan dari kerja sama tersebut sebagai kompensasi atas manfaat yang diperoleh
oleh perusahaan. Dana tersebut berupa deposit kas yang jumlah minimumnya tidak dapat
diambil selama kerja sama masih berlangsung. Secara umum dana kompensasi tidak
sebanyak dana untuk motif lain.
(4) Motif spekulasi (speculation motive) adalah penahanan sejumlah saldo kas tertentu untuk
mendapatkan manfaat dari peluang yang ada. Saldo spekulatif dapat membantu perusahaan
meningkatkan profitabilitas dengan mengubah dana kas berlebih menjadi investasi jangka
pendek yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Namun karena bersifat spekulasi, terdapat
unsur ketidakpastian yang mungkin mengubah keuntungan menjadi kerugian.
DOKUMEN
Jumlah saldo kas yang berlebih dapat digunakan untuk kegiatan investasi jangka pendek dan juga
memperoleh diskon atas pembayaran utang lebih cepat. Namun jika tidak ada peluang tersebut,
maka biaya peluang (opportunity cost) menjadi lebih tinggi. Biaya ini muncul akibat kepemilikan
IAI
kas yang berlebihan sehingga menghalangi peluang memperoleh imbal hasil lebih tinggi.
Sebaliknya, dengan jumlah kas yang terlalu sedikit bahkan di bawah garis minimum akan
menyebabkan operasional perusahaan menjadi terganggu. Perusahaan harus melakukan
penyesuaian akibat hal tersebut, atau disebut pula dengan adjustment cost. Kedua biaya yang
muncul akibat lebih-kurangnya saldo kas harus dikelola dengan penentuan saldo kas sasaran yang
dapat dihitung melalui beberapa pendekatan yakni:
(1) Pendekatan ekonomis, yakni perhitungan saldo kas dengan asumsi dana tunai yang
dibutuhkan bersifat stabil. Pendekatan ini menggunakan pola yang umum dikembangkan
dalam manajemen persediaan yakni economic order quantity (ECQ). Model Baumol dan
Model Beranek menggunakan pendekatan ini dengan memanfaatkan data total kebutuhan
anggaran kas, biaya transaksi, biaya pinjaman, dan biaya simpanan investasi jangka pendek
sebagai ganti input data pada model persediaan barang.
(2) Pendekatan fluktuatif, yakni perhitungan saldo kas dengan asumsi dana tunai yang
dibutuhkan bersifat berubah-ubah. Perubahan level kas dapat diakibatkan adanya aktivitas
221