Page 89 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 89
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
10.3 Pengelolaan risiko dengan Lindung Nilai Menggunakan Forward Contracts
Istilah lindung nilai (hedging) mengacu kepada sebuah strategi yang dirancang untuk mengurangi
risiko yang bersumber dari risiko harga (price risk).
Misalnya, jika perusahaan harus membeli 10.000 barrel minyak mentah satu bulan mendatang
tetapi sangat khawatir bahwa harga minyak mentah tersebut akan naik dalam waktu 30 hari ke depan.
Perusahaan yang membutuhkan minyak kemudian membuat perjanjian untuk membeli minyak
yang akan dikirimkan 1 bulan mendatang pada tingkat harga yang ditentukan saat ini.
Kenaikan harga minyak pada 1 bulan ke depan tidak akan mempengaruhi perusahaan yang
membutuhkan minyak karena perusahaan tersebut telah memperoleh jaminan harga beli saat ini untuk
pembelian 1 bulan kedepan.
Kontrak yang menentukan harga saat ini untuk pembelian di masa depan disebut dengan forward
contract.
10.3.1 Lindung Nilai Terhadap risiko Harga Komoditas dengan Menggunakan Forward Contracts
Diasumsikan suatu perusahaan penerbangan akan membutuhkan avtur 6 bulan mendatang. Harga
avtur saat ini adalah $100/barrel. Perusahaan tidak mau menanggung risiko yang disebabkan oleh fluktuasi
pada harga avtur.
Perusahaan penerbangan tersebut dapat membuat forward contract hari ini untuk pengiriman avtur
DOKUMEN
6 bulan mendatang. Harga yang disetujui dengan penjual avtur adalah harga yang berlaku saat ini yaitu
$100/barrel. Perusahaan penerbangan yang akan membeli minyak untuk pengiriman 6 bulan ke depan
memiliki long position (posisi beli). Jika harga avtur 6 bulan mendatang sebesar $130/barrel maka forward
contract bernilai $30/barrel untuk perusahaan penerbangan (harga aktual minyak 6 bulan mendatang –
harga yang disetujui saat forward contract ditandatangani).
IAI
Sekarang kita amati situasi yang dihadapi oleh perusahaan pengilangan minyak yang menjual
avtur untuk perusahaan penerbangan. Perusahaan pengilangan minyak diperkirakan akan menjual avtur
6 bulan mendatang dan harga avtur yang diterima per barrel-nya bergantung pada fluktuasi harga avtur
di pasar.
Untuk menghilangkan risiko kerugian yang timbul karena turunnya harga avtur 6 bulan mendatang,
perusahaan pengilangan dapat menjual forward contract yang mewajibkan perusahaan untuk mengirimkan
avtur 6 bulan mendatang. Harga jual yang disepakati adalah $100/barrel. Perusahaan pengilangan minyak
yang menjual forward contract memiliki short position (posisi jual).
10.3.2 Keterbatasan Forward Contract
Umumnya forward contract adalah negosiasi antara perusahaan yang mengelola risiko dengan
financial intermediary seperti investment bank. Keunggulan utama dari forward contract adalah dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat dalam forward contract. Berikut ini adalah
beberapa keterbatasan dalam forward contract.
1. Credit risk exposure
Kedua pihak yang bertransaksi akan menghadapi risiko kredit dan risiko gagal bayar. Risiko yang
muncul dalam forward contract adalah salah satu pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya
seperti yang tercantum dalam perjanjian forward contract.
2. Berbagi informasi stratejik
Pihak-pihak yang melakukan forward contract saling kenal satu sama lain yang mengakibatkan
kedua belah pihak belajar tentang risiko tertentu yang dilakukan lindung nilai.
3. Nilai pasar dalam kontrak negosiasi tidak mudah ditentukan
Ketiadaan nilai pasar untuk forward contract menyebabkan kesulitan dalam menghitung keuntungan
atau kerugian yang diperoleh kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian.
80 Ikatan Akuntan Indonesia