Page 41 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 41

MANAJEMEN
            STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN





            6.5  Pengaturan Waktu Untuk Tindakan Ofensif atau Defensif Stratejik Perusahaan

            Pada saat melakukan tindakan stratejik, pertimbangan pengaturan waktu terbukti sama krusialnya dengan
            tindakan stratejik tersebut, terutama saat keunggulan atau sebaliknya kelemahan sebagai perintis sangat
            kentara ada.
            Para peserta didik akan diajak untuk menitikberatkan pada pentingnya pengaturan waktu ini mengingat
            bahwa apapun tindakan yang pada akhirnya diambil tidak serta merta menjamin keberhasilan strategi,
            termasuk bila perusahaan memilih menjadi perintis. Namun bagaimanapun juga menjadi perintis atau
            pelopor memiliki risiko tersendiri.

            Di bagian ini, para peserta didik akan mempelajari beberapa potensi keuntungan serta konsekuensi atas
            tindakan-tindakan yang diambil, yakni:
            a.  Potensi keuntungan sebagai perintis/pelopor.
            b.  Potensi risiko sebagai perintis atau potensi keuntungan sebagai perusahaan yang mengambil tindakan
                belakangan.
            c.  Pilihan menjadi perintis atau tidak.





            6.6  Memperkuat Posisi Pasar Perusahaan Melalui Scope Operasinya
                               DOKUMEN
            Lepas dari pertimbangan-pertimbangan tindakan kompetitif serta pengaturan waktunya, ada lagi sebuah
            pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan-keputusan manajerial yang dapat mempengaruhi kekuatan
            posisi pasar perusahaan.
                                                     IAI
            Peserta didik akan diajak memahami bahwa keputusan-keputusaan tersebut sangat berkaitan dengan scope
            operasi perusahaan – luasnya skala aktifitas serta seberapa besar jangkauan pasarnya. Keputusan-keputusan
            yang berkaitan dengan scope operasi berfokus pada aktivitas mana saja yang akan dilakukan oleh perusahaan
            secara internal, dan mana yang tidak. Scope operasi ini ada dua macam, yakni:

            a.  Scope Horisontal. Scope Horisontal berkaitan dengan jajaran segmen produk dan jasa yang ditawarkan
                oleh perusahaan di pasar. Contoh dari Scope Horisontal adalah merger dan akuisisi.
            b.  Scope Vertikal. Scope Vertikal ini berkaitan dengan sejauh mana perusahaan terlibat dalam aktifitas-
                aktifitas  yang menciptakan mata rantai nilai keseluruhan dalam industri.





            6.7  Strategi Merger Horisontal dan Akuisisi

            Pada bagian ini para peserta didik akan diajak untuk mempelajari bagaimana merger dan akuisisi sebagai hasil
            akhir dari pendekatan scope horisontal merupakan strategi yang banyak dipakai oleh banyak perusahaan di
            dunia saat ini.

            Merjer adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan. Sementara itu akuisisi
            adalah sebuah kombinasi sebuah perusahaan yang mengakuisi membeli perusahaan lain dan menyerap
            aktifitas operasional perusahaan yang dibelinya tersebut. Perbedaan prinsip antara merger dan akuisisi ada
            pada kepemilikan, kontrol manajemen serta pengaturan keuangannya.

            Mengkombinasikan operasi dua atau lebih perusahaan melalui merger dan akuisisi adalah sebuah strategi
            yang menarik untuk memperkuat daya saing perusahaan, yang pada akhirnya membuka peluang-peluang





     32      Ikatan Akuntan Indonesia
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46