Page 40 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 40
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
5. Menjadi lebih menyadari kondisi-kondisi yang mendorong munculnya aktifitas-aktifitas mata rantai
nilai pada pihak-pihak di luar perusahaan.
6. Memahami kapan dan bagaimana aliansi stratejik dapat menggantikan merger dan akuisisi horisontal
serta integrasi vertikal, dan bagaimana keduanya dapat memfasilitasi outsourcing.
6.3 Memilih Strategi Ofensif – Pilihan-Pilihan Stratejik Untuk Memperbaiki Posisi Pasar
Perusahaan
Lepas dari mana yang akhirnya dipilih dari ke lima strategi kompetitif generik yang ada, ada masa-masa
dimana perusahaan pada akhirnya harus bergerak ofensif untuk memperkuat posisi pasarnya serta
memperbaiki kinerja bisnisnya secara keseluruhan.
Pada bagian ini peserta didik akan diajak memahami salah satu kecenderungan dimana strategi ofensif
dipilih dan dilaksanakan oleh perusahaan yang menemukan peluang-peluang untuk mendapatkan pangsa
pasar yang menguntungkan dengan memanfaatkan pesaing, atau saat perusahaan tidak memiliki pilihan
sama sekali selain menghadang laju keunggulan kompetitif para pesaing. Beberapa perusahaan yang sukses
terbukti berupaya meraih manfaat-manfaat dari kepemimpinan pangsa pasar mereka, atau nilai laba yang
jauh melebihi laba para pesaing, pertumbuhan bisnis yang lebih cepat, serta yang sangat penting adalah
DOKUMEN
kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan seperti itu mendapatkan reputasi atau pengakuan sebagai
perusahaan yang unggul dalam perjalanan bisnisnya.
Ada beberapa prinsip ofensif yang dipakai oleh banyak perusahaan yang sukses akan mencakup sbb:
IAI
a. Memilih Basis Penyerangan (Ofensif) Kompetitif
b. Memilih Pesaing-Pesaing Mana Yng Akan Dipilih
c. Strategi Lautan Biru – Satu jenis Strategi Ofensif
6.4 Strategi Defensif – Melindungi Posisi Pasar dan Keunggulan Kompetitif
Pada bagian ini kita akan membahas strategi defensif perusahaan di mana dalam pasar yang sangat
kompetitif semua perusahaan akan berpeluang mendapatkan persaingan dari setiap perusahaan yang lain.
Tujuan dari strategi defensif atau bertahan adalah untuk a) menurunkan risiko diserang, b) memperlemah
dampak serangan yang dilakukan pesaing, dan c) mempengaruhi perusahaan penantang atau pesaing untuk
menyerang target yang lain. Berikut poin-poin pembahasannya:
a. Menutup peluang atau jalan bagi pesaing untuk menyerang: Pada bagian ini perusahaan yang bertahan
bisa saja memperkenalkan fitur-fitur baru, menambah jumlah model atau memperbanyak lini produk.
Cara lainnya bisa pula dengan memperpanjang masa garansi, pelatihan gratis bagi pembeli produknya,
serta layanan servis yang sangat andal. Hal terakhir yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan
memberi diskon cukup signifikan bagi dealer dan distributor sehingga menutup peluang mereka
mencari suplier lain.
b. Memberikan sinyal bagi penantang bahwa perusahaan pasti akan melakukan tindakan pembalasan
bila mereka melancarkan serangan: Tujuan dari tindakan ini adalah memberikan pesan kepada para
penantang bahwa pembalasan yang lebih besar akan mereka hadapi bila menyerang. Tindakan ini
juga mengirim pesan bahwa ‘pertempuran’ bila terjadi penyerangan akan berbiaya sangat besar pagi
perusahaan penyerang atau penantang.
Ikatan Akuntan Indonesia 31