Page 205 - MODUL AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH
P. 205
tersebut tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat, tetapi dapat menerima
ujrah dari amil sebelumnya. Dalam keadaan tersebut, zakat yang disalurkan diakui
sebagai piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang menerima diakui sebagai
liabilitas penyaluran. Piutang penyaluran dan liabilitas penyaluran tersebut akan
berkurang ketika zakat disalurkan secara langsung kepada mustahik nonamil.
Contoh jurnal penyaluran zakat melalui amil lain
Lazis A menyalurkan dana zakat untuk mualaf melalui amil lain. Jurnal oleh Lazis
A yang memberikan amanah untuk menyalurkan kepada amil lain:
Mencatat penyaluran zakat melalui amil lain
Db Piutang penyaluran zakat – lazis lain xxx
Kr Kas -zakat xxx
Mencatat pembayaran ujrah atas penyaluran melalui amil lain
Db Penggunaan dana amil –beban ujrah xxx
Kr Kas -zakat xxx
Menghapus piutang penyaluran zakat begitu dana zakat sudah disalurkan oleh amil lain
Db Penyaluran Dana Zakat-Mualaf xxx
Kr Piutang penyaluran zakat – Lazis lain xxx
Jurnal oleh amil yang menerima amanah untuk menyalurkan zakat kepada mustahik
Menerima dana zakat untuk disalurkan kepada mustahik
Db Kas-zakat xxx
Kr Liabilitas Penyaluran zakat –Lazis A xxx
Mencatat ujrah penyaluran zakat dari Lazis A
Db Kas-zakat xxx
Kr Pendapatan Dana amil-Pendapatan ujrah xxx
Menghapus liabilitas penyaluran zakat setelah dana zakat disalurkan kepada mustahik
Db Liabilitas penyaluran zakat-Lazis A xxx
Kr Kas – zakat xxx
198 |MODUL USAS LEVEL PROFESIONAL - AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH