Page 272 - MODUL AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH
P. 272

I.   AKAD HAWALAH BERAKHIR

                        Akad al-hawalah berakhir jika terjadi hal-hal berikut:

                        1.   Salah  satu  pihak  yang  melakukan  akad  tersebut  membatalkan  akad  al-hawalah,
                             sebelum akad itu berlaku secara tetap.
                        2.   Muhal melunasi utang yang dialihkan kepada muhal ‘alaih.

                        3.   Muhal  meninggal  dunia,  sedangkan  muhal  ‘alaih  merupakan  ahli  waris  yang
                             mewarisi harta muhal.

                        4.   Muhal  ‘alaih  menghibahkan  atau  menyedekahkan  harta  yang  merupakan  utang
                             dalam akad Hawalah tersebut kepada muhal.
                        5.   Muhal membebaskan muhal ‘alaih dari kewajibannya untuk membayar utang yang

                             dialihkan tersebut.
                        6.   Menurut  Mazhab  Hanafi,  hak  muhal  tidak  dapat  dipenuhi  karena  pihak  ketiga
                             mengalami  pailit  (bangkrut)  atau  wafat  dalam  keadaan  pailit.  Adapun  menurut

                             Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali, selama akad al-hawalah sudah berlaku tetap
                             karena persyaratan sudah dipenuhi, akad al-hawalah tidak dapat berakhir dengan
                             alasan pailit.

































                        263 | A K A D ,   T A T A   K E L O L A   D A N   E T I K A   S Y A R I A H
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277