Page 41 - Modul CA Audit & Asurans IAI- Silabus 2019
P. 41

AUDIT & ASURANS




               1.8   Pengendalian Internal (Internal Control)
                     Resiko usaha atau business risk, selalu ada disetiap jenis usaha, baik perusahaan besar
                     maupun  UKM  (  Usaha  Kecil  Menengah).  Business  Risk  melekat  pada  setiap  kegiatan
                     usaha,  resiko  ini  disebut  dengan  Inherent  Risk  yang  diterjemahkan  dalam  bahasa
                     Indonesia  sebagai  Resiko  Bawaan.  Apabila  tidak  dikendalikan,  kemungkinan  terjadi
                     terjadi kegagalan bisnis, yang selanjutnya berdampak pada kesalahan yang terjadi pada
                     laporan  keuangan.  Proses  akuntansi  (accounting  process),  informasi  keuangan  diawali
                     dengan  terjadinya  suatu    transaksi,  kemudian  dicatat,  diikhtisarkan,  diklasifikasikan
                     dan  disusunnya  laporaan  keuangan.  Disetiap  proses  tidak  lepas  dari  resiko,  apabila
                     resiko – resiko tersebut tidak diidentifikasi dan dianalisa dan tidak dikendalikan tingkat
                     kemungkinan terjadinya kesalah pada laporan keuangan menjadi tinggi, kemungkinan
                     kesalahan  tersebut  termasuk  terjadinya  penipuan  atau  kecurangn  melalui  laporan
                     keuangan (financial statement fraud).

                     Disetiap titik kritis pada suatu proses harus diciptakan alat untuk mengendalikan (control
                     device)    proses  untuk  menurunkan  tingkat  kemungkinan  terjadinya  kesalahan  atau
                     kegagalan pada proses itu. Ilustrasi yang sederhana dapat kita perhatikan kusir delman
                     atau pedati yang menggunakan tali kekang atau tali kendali kuda, dan sebuah cambuk
                               DOKUMEN
                     untuk mengendalikan kuda yang menarik gerobak delman atau pedati.
                     Sistem pengendalian internal atau internal control system harus dirancang untuk tujuan:
                     a.  Menjaga aset atau harta kekayaan organisasi.
                     b.  Memeriksa dan mengidentifikasi keunggulan data akuntansi.
                                                     IAI
                     c.  Mendorong efisiensi dalam operasional organisasi
                     d.  Mendorong  kepatuhan  para  staf  terhadap  kebijakan  yang  telah  ditetapkan  dalam
                         organisasi.


                     Sistem pengendalian harus dirancang (desaign) sesuai dengan keubutuhan perusahaan
                     dan berjalan dengan efektif.


                     Sistem pengendalian yang secanggih apapun mempunyai keterbatasan bawaan (inherent
                     limitation), yaitu apabila terjadi kolusi diantara pemegang kendali. Pada semua kasus
                     penipuan keuangan (financial fraud), yang terjadi adalah para direksi perusahaan yang

                     melakukan pembobolan sistem pengendalian (management over-ride).























                                                                                                                  31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46