Page 120 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 120
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
Tabel 11.4 – Analisis Varians untuk Biaya Overhead Pabrik
Analisis Variance untuk Biaya Overhead Pabrik
585.000 Unit 528.000 Unit
Aktual Anggaran Varians
Biaya Bahan Mentah Tidak Langsung 2.673.450 2.050.000 623.450 u
Biaya Buruh Tidak Langsung 3.560.000 3.450.000 110.000 u
Biaya Listrik untuk Pabrik 2.134.765 1.855.000 279.765 u
Biaya Makan Buruh Pabrik 612.550 510.000 102.550 u
Biaya Penyusutan Mesin 2.900.000 2.900.000 -
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik 1.300.000 1.300.000 -
Biaya Asuransi 300.000 300.000 -
Biaya Pemeliharaan Mesin 325.885 294.000 31.885 u
Biaya Pemeliharaan Kebersihan 168.555 166.000 2.555 u
Biaya Overhead Pabrik Lain-lain 133.485 111.000 22.485 u
Total Biaya Overhead Pabrik (BOP) 14.108.690 12.936.000 1.172.690 u
Karena anggaran biaya overhead tidak disusun berdasarkan standar kuantitas, maka cara analisis varians
seperti biaya bahan mentah langsung dan biaya buruh langsung tidak dapat dilakukan. Analisis varians
DOKUMEN
hanya dilakukan dengan memperbandingkan antara biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, sedangkan
penjelasan mengenai varians dilakukan secara subyektif. Cara ini juga dikenal sebagai perbandingan antara
realisasi versus rencana. Karena proses analisis seperti ini kurang berarti, maka diperlukan tolok ukur
lainnya yang bersifat non keuangan untuk menilai efektifitas dari biaya-biaya ini.
Misalkan, biaya pemeliharaan mesin yang dikeluarkan perusahaan ternyata 10,8% lebih tinggi dari
IAI
anggaran. Hal tersebut belum tentu menunjukkan bahwa biaya pemeliharaan tersebut tidak effisien. Bagian
pemeliharaan bisa saja berargumentasi bahwa unit aktual yang diproduksi lebih besar dari yang dianggarkan,
sehingga biaya pemeliharaan actual melebihi yang dianggarkan. Selama kelebihan biaya pemeliharaan sudah
disetujui oleh tingkat yang berwenang, maka hal tersebut tidak akan jadi masalah. Yang harus difokuskan
adalah, apakah jumlah biaya pemeliharaan tersebut benar-benar dapat effektif mencapai tolok ukur yang
berkaitan dengan pemeliharaan tersebut, misalkan tidak ada breakdown mesin.
11.2.2 Analisis Varians untuk Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Contoh dari revenue center adalah departemen pemasaran dan penjualan. Departemen yang diperlakukan
sebagai revenue center bertanggungjawab terhadap pendapatan yang diperoleh departemen tersebut.
Namun, departemen tersebut juga bertanggungjawab terhadap biaya-biaya yang dikeluarkannya. Misalkan
departemen pemasaran dan penjualan bukan hanya bertanggungjawab terhadap pendapatan yang
dihasilkan, namun juga bertanggungjawab terhadap biaya yang dikeluarkannya.
Evaluasi terhadap keberhasilan dari sebuah pusat pendapatan (revenue center) dapat dilakukan dengan
konsep sales variance analysis, dengan skema sebagai berikut:
112 Ikatan Akuntan Indonesia