Page 116 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 116

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







                                                                                        BAB XI


            SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK – PENEKANAN PADA

            PENGENDALIAN KEUANGAN




            11.1 Latar Belakang


            Dalam modul mengenai sistem pengendalian stratejik, dijelas bahwa tujuan dari sistem pengendalian
            manajemen adalah untuk membuat orang-orang yang ada dalam perusahaan bekerja sesuai dengan keinginan
            perusahaan, dalam hal ini adalah menjalankan strateji perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan.
            Sistem pengendalian manajemen yang paling tradisional adalah sistem pengendalian manajemen yang
            memfokuskan pada hasil-hasil keuangan. Dalam hal ini keberhasilan seseorang, departemen atau perusahaan
            dalam menjalankan fungsinya hanya dilihat dari tolok ukur yang bersifat keuangan.





            11.2 Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Center)
                               DOKUMEN
            Konsep sistem pengendalian manajemen ini membagi departement-departemen yang ada dalam perusahaan
            menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers). Setiap  responsibility centers diberikan
            wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan, dan efektifitas dari keputusan yang diambil akan
            dievaluasi berdasarkan hasil-hasil keuangan yang dicapai.

            Terdapat empat jenis responsibility center, yaitu: IAI

            1.   Bagian yang bertanggungjawab terhadap biaya (cost center)
            2.   Bagian yang bertanggungjawab terhadap pendapatan (revenue center)
            3.   Bagian yang bertanggungjawab terhadap laba (profit center)
            4.   Bagian yang bertanggungjawab terhadap laba dan investasi (investment center)


            11.2.1 Cost Center (Pusat Biaya)
            Bagian yang diperlakukan sebagai cost center, secara financial hanya bertanggungjawab terhadap biaya-
            biaya yang mereka keluarkan. Hal ini disebabkan keputusan-keputusan yang diambil oleh bagian tersebut,
            secara keuangan hanya berpengaruh terhadap biaya. Cost center dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
            1.   Engineered cost center
            2.   Discretionary cost center

            Dalam  engineered cost center, hubungan antara input dan output dapat dikuantifisir, misalnya untuk
            memproduksi 1 unit barang (output) dibutuhkan 5 kg bahan mentah (input), sehingga jika departemen
            tersebut mempergunakan 5.000 kg barang, seharusnya hasil produksi adalah 1.000 unit barang. Contoh
            dari  engineered cost center  adalah  departemen  produksi.  Sedangkan  discretionary cost center,  adalah
            cost center dimana hubungan antara input dengan output sulit untuk dikuantifisir. Misalkan, jika dalam
            departemen riset dan pengembangan, berdasarkan pengalaman tahun lalu perusahaan mengeluarkan
            biaya  Rp1.000.000.000  untuk  menemukan  satu  produk  baru,  maka  tidak  ada  jaminan  jika  perusahaan
            mengeluarkan Rp2.000.000.000 tahun ini, maka akan ditemukan dua jenis produk baru. Selain departemen
            riset dan pengembangan, contoh lain dari jenis cost center ini adalah departemen pemasaran, departemen
            akuntansi, departemen sumber daya manusia, dan sebagainya.





     108     Ikatan Akuntan Indonesia
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121