Page 54 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 54
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
BAB V
PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEJIK - PRODUK
5.1 Latar Belakang
Dalam dunia dimana teknologi berkembang semakin cepat, maka umur hidup dari suatu produk akan
semakin pendek. Misalkan, suatu model telepon genggam biasanya hanya memiliki umur satu tahun
atau kurang dari satu tahun sebelum model yang lebih baru dikeluarkan. Karena itu, perusahaan harus
berhati-hati dalam menentukan target biaya dari produk tersebut, karena kesalahan penentuan target biaya,
maka bisa saja perusahaan mengalami kerugian. Penentuan target biaya yang baik adalah dalam tahapan
pengembangan bahkan sebelumproduk tersebut diproduksi. Konsep inilah yang disebut dengan target
costing.
DOKUMEN
5.2 Definisi Target Costing
Sakurai (1996) mengatakan bahwa target costing dapat didefinisikan sebagai suatu alat manajemen biaya
yang dapat dipergunakan untuk mengurangi biaya dari suatu produk, selama masa hidup produk tersebut,
sedangkan Kato (1995), mengatakan bahwa dalam kenyataannya target costing bukan merupakan suatu
IAI
teknik untuk mengkuantifikasikan biaya, namun merupakan suatu program pengurangan biaya yang
menyeluruh, yang bahkan sudah dimulai sebelum rancangan pertama dari produk tersebut disusun. Target
costing merupakan suatu pendekatan untuk mengurangi biaya dari suatu produk yang baru sepanjang masa
hidup dari produk tersebut
5.3 Life Cycle Costing
Dari kedua definisi tersebut terlihat, bahwa peranan target costing adalah mengurangi biaya produk selama
masa hidup dari produk tersebut. Karena itu konsep target costing tidak dapat dipisahkan dengan konsep
life cycle costing.
Menurut Hansen danMowen (2011), definisi dari life cycle cost dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
1. Product life cycle
2. Consumable life cycle
Dalam product life cycle, siklus hidup dari suatu produk dapat dibagi menjadi lima tahapan, yaitu
1. Tahap pengenalan (introduction stage), dalam tahap ini, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan
seperti pra produksi, start-up, dengan tujuan untuk menempatkan produk tersebut dipasar
2. Tahap pertumbuhan (growth stage), dalam tahap ini produk tersebut memiliki pertumbuhan
penjualan yang tinggi
3. Tahap maturitas (maturity stage), dalam tahap ini tingkat pertumbuhan penjualan mulai melambat
dan mencapai titik stagnasi
4. Tahap penurunan (decline stage), dalam tahap ini produk tersebut mulai mengalami penurunan
penjualan, sampai akhirnya tidak dapat terjual lagi.
46 Ikatan Akuntan Indonesia