Page 56 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 56

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            namun dikompensasi dengan target laba yang tinggi pada televisi ukuran besar. Yang terpenting target laba
            untuk lini produk secara keseluruhan dapat tercapai.

            Misalkan, berdasarkan riset pasar, perusahaan mentargetkan harga jual televise terbaru adalah Rp 5,000,000,
            sedangkan target laba adalah 20% dari harga jual, maka selisih antara target harga jual dengan target laba
            sebesarRp4.000.000 disebut dengan allowable cost. Penentuan allowable cost belum melihat kemampuan
            apakah perusahaan mampu memproduksi dengan biaya tersebut.


            5.4.2  Product Level Target Costing
            Dalam tahapan ini, perusahaan akan menghitung current cost untuk membuat produk tersebut. Current
            cost merupakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk membuat barang tersebut dalam
            kondisi perusahaan saat ini. Misalkan, current cost untuk membuat produk tersebut adalah Rp4.500.000.
            Tugas perusahaan adalah untuk membuat current cost tersebut mendekati allowable cost yang telah dihitung
            sebelumnya. Namun karena perhitungan allowable cost tidak melihat kondisi perusahaan, ada kemungkinan
            allowable cost tersebut tidak akan tercapai.

            Pada dasarnya terdapat tiga cara pengurangan biaya yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu:
            1.    Reverse engineering, dalam metode ini perusahaan akan membongkar produk sejenis yang dihasilkan
                  oleh pesaing untuk menemukan rancangan produk yang lebih effisien.
                               DOKUMEN
            2.    Value analysis, dalam metode ini perusahaan berusaha untuk memperbandingkan antara biaya
                  komponen untuk menghasilkan fitur-fitur yang dikehendaki oleh konsumen. Jika biaya dari
                  komponen tersebut melebihi kontribusi komponen tersebut dalam menciptakan nilai bagi konsumen,
                  maka perusahaan harus mencoba untuk mengurangi biaya komponen tersebut
            3.    Perbaikan proses (process improvement), dalam metode ini perusahaan berusaha untuk mencarai
                                                     IAI
                  cara-cara atau metode produksi yang lebih effisien untuk membuat produk tersebut.

            Berdasarkan perhitungan dari  component level target costing (akan diterangkan berikutnya), maka
            perusahaan akan mendapatkan angka target cost sebesar Rp4.100.000. Penentuan angka target cost  ini
            sudah disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, sehingga angka target cost ini sangat memungkinkan
            untuk dicapai. Angka inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai target cost perusahaan. Selisih sebesar
            Rp100.000  antara  target cost  dengan  allowable cost  akan  dicoba  untuk  dicapai  setelah  produk  tersebut
            diproduksi. Tahapan ini yang disebut dengan strategic cost reduction challenge.


            5.4.3  Component Level Target Costing
            Dalam value analysis untuk component level target costing, perusahaan akan memperbandingkan antara biaya
            per unit dari masing-masing komponen untuk memproduksi barang tersebut dengan kontribusi komponen
            tersebut terhadap functionality dari produk tersebut berdasarkan apa yang diinginkan oleh konsumen. Cara
            untuk memperbandingkan biaya dengan functionality dapat dilihat pada buku Management Accounting
            karangan Atkinson, Kaplan, Young, dan Matsumura pada halaman 332-338. Dalam perbandingan tersebut
            akan terlihat mana komponen yang kontribusi biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi
            functionality. Untuk komponen-komponen tersebut, maka harus ada target penurunan biaya komponen
            dan sebaliknya. Salah satu unsur yang akan membentuk target cost dari produk tersebut adalah penjumlahan
            dari target biaya masing-masing komponen.
















     48      Ikatan Akuntan Indonesia
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61