Page 93 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 93
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
Dengan demikian, landasan dari perusahaan agar karyawan bekerja sesuai dengan keinginan perusahaan
adalah dengan menjelaskan apa misi perusahaan, dan kemudian berupa untuk menyamakan misi karyawan
dengan misi perusahaan melalui belief system. Mempengaruhi orang agar bekerja untuk menjalankan
strategi untuk mencapai visi perusahaan merupakan bagian dari menjalankan misi perusahaan. Namun
demikian, pelaksanaan belief system tersebut, harus diperjelas dengan batasan-batasan (boundaries) untuk
lebih memastikan agar semua orang yang ada dalam organisasi, dalam menjalankan misi organisasi, tidak
melakukan hal-hal yang dilarang oleh perusahaan.
9.3.3 Diagnostic Control System
Levers of control yang ketiga adalah diagnostic control system. Berbeda dengan kedua sistem sebelumnya,
diagnostic control system berfungsi untuk memeriksa atau mendiagnosa apakah strateji perusahaan sudah
dijalankan, serta apakah tujuan dan visi perusahaan sudah tercapai atau belum.
Visi merupakan cita-cita perusahaan, apa yang akan diharapkan dicapai perusahaan dalam suatu waktu
tertentu, biasanya bersifat jangka panjang, yaitu lima tahunan. Pernyataan visi yang baik, menurut Niven
(2010) sebaiknya:
1. Tidak bertele-tele (concise), visi yang sederhana dapat diingat selalu oleh orang-orang yang ada dalam
organisasi. Contohnya adalah visi awal Starbuck yaitu 2000 by 2000, yaitu 2000 gerai toko pada tahun
DOKUMEN
2000.
2. Tidak memihak (appeal to stakeholders), visi yang baik seharusnya tidak memfokuskan pada pihak
tertentu, seperti pemegang saham saja, namun dapat mewakili semua stakeholders penting perusahaan.
3. Konsisten dengan misi dan nilai perusahaan, Visi dibuat dalam rangka menjalankan misi perusahaan,
karena itu visi tidak boleh bertentangan dengan misi perusahaan.
IAI
4. Dapat dibuktikan (verifiable)– visi yang baik harus dapat dibuktikan dan diukur, karena itu visi yang
baik harus memiliki KPI untuk mengukur apakah visi tersebut sudah tercapai atau belum. Selain itu,
visi juga harus memiliki tenggat waktu pencapaian visi tersebut.
5. Dapat dicapai (feasible) – visi yang baik haruslah membumi, dalam artian visi tersebut dapat dicapai
perusahaan dalam suatu waktu tertentu.
6. Inspirasional
Visi yang baik adalah visi yang terukur, sehingga memilki tolok ukur untuk melihat apakah visi tersebut
sudah tercapai atau belum. Visi juga sebaiknya memiliki rentang waktu yang mengindikasikan kapan visi
tersebut akan tercapai. Contoh visi yang baik adalah misalnya menjadi perusahaan kecap yang memiliki
pangsa pasar terbesar di Pulau Jawa pada tahun 2019. Tindakan atau cara yang akan dipilih perusahaan
untuk mencapai visi adalah strateji. . Baik visi maupun strateji merupakan produk dari proses perencanaan
stratejik yang tertuang dalam rencana stratejik perusahaan.
Agar pencapaian visi dan tujuan, serta pelaksanaan strateji dapat diawasi monitor, maka dalam diagnostic
control system dibuatlah tolok ukur (Key Performance Indicator) untuk memonitor hal-hal tersebut. Selain itu,
tolok ukur juga dapat dipergunakan untuk mengarahkan orang-orang yang ada terdapat dalam perusahaan
agar bekerja untuk mencapai target-target yang terdapat dalam tolok ukur tersebut. Konsep yang paling
baik untuk memilih tolok ukur yang sesuai dengan strateji perusahaan adalah balanced scorecard.
Ikatan Akuntan Indonesia 85