Page 214 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 214
(a) Metode valuasi persediaan yang digunakan dan perubahan yang dilakukan dalam
metode valuasi persediaan (apabila ada).
(b) Klasifikasi persediaan sebagai bahan mentah, barang setengah jadi dan barang
jadi.
(c) Kebijakan persediaan mengenai pengembalian dan penyisihan, apabila
diekspektasikan material, untuk persediaan yang diekspektasikan untuk
dikembalikan.
Auditor melakukan review atas pengungkapan yang diajukan oleh klien untuk
kepatuhan dengan panduan yang telah dibangun oleh standar akuntansi yang
relevan. Selain pengungkapan mengenai persediaan yang secara normal
disyaratkan, auditor harus mengidentifikasi adanya kondisi yang tidak umum
terkait dengan kontrak penjualan atau pembelian yang mungkin memerlukan
pengungkapan tambahan.
DOKUMEN
C. Piutang
(1) Keberadaan/keterjadian, kelengkapan dan valuasi
Titik awal untuk prosedur substantif piutang yakni memperoleh rincian atas aging
IAI
piutang dari klien, yang mendaftar saldo setiap pelanggan atau tagihan yang belum
dibayar, dengan kolom untuk menunjukkan saldo piutang saat ini, 30 hari lewat jatuh
tempo, 60 hari lewat jatuh tempo, dan seterusnya. Apabila klien menyiapkan aging
piutang tersebut, maka akurasi matematis harus dihitung kembali oleh auditor dan
totalnya harus sesuai dengan buku besar. Aging piutang digunakan oleh auditor untuk:
(a) Membandingkan rincian piutang dengan saldo piutang di laporan keuangan.
(b) Memilih saldo pelanggan untuk konfirmasi.
(c) Mengidentifikasi jumlah terutang dari manajemen, karyawan, atau pihak terkait
lainnya.
(d) Membantu menentukan kewajaran dari penyisihan piutang tak tertagih dengan
mengidentifikasi saldo yang lewat jatuh tempo.
Prosedur audit yang juga banyak digunakan yakni meminta pelanggan klien untuk
mengonfirmasi keberadaan dan jumlah utang mereka kepada klien. Penggunaan
konfirmasi banyak digunakan kecuali misalnya terdapat salah satu kondisi berikut:
207