Page 28 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 28

Data  yang  dikumpulkan  tidak  sesuai  dengan  yang  dibutuhkan  dalam  membuat

                     informasi, akibatnya informasi  yang dihasilkan  tidak mempunyai relevansi. Misalnya
                     diperlukan  informasi  penerbangan  suatu  maskapai  untuk  tujuan  tertentu,  tetapi  data

                     yang diproses adalah jadwal penerbangan berbagai maskapai dengan berbagai tujuan.
               (2)  Duplikasi data

                     Dua  atau  lebih  Data  yang  sama  disimpan  dan  diproses  dalam  sistem  informasi,
                     akibatnya informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Misalnya mencatat penjualan

                     dari buku penjualan dan piutang, maka besarnya penjualan dalam laporan bisa menjadi

                     lebih besar dari yang sebenarnya.
               (3)  Data kompromi

                     Kekurangan kualitas atau kuantitas data dalam proses menjadi suatu konsesus bersama

                     untuk diproses menjadi informasi, akibatnya informasi yang dihasilkan tidak lengkap.
                     Misalnya  dalam  membuat  anggaran  dengan  asumsi  kenaikan  gaji  atau  upah

                     berdasarkan kesepakatan bagian keuangan dengan produksi, akibatnya nilai anggaran
                               DOKUMEN
                     beban upah tidak dapat diandalkan.

               (4)  Kehilangan data
                     Kehilangan  data  adalah  sesuatu  yang  sangat  paling  ditakuti.  Pada  era  teknologi
                                                     IAI
                     informasi  saat  ini,  kebanyakan  perusahaan  menyimpan  data  mereka  dalam  bentuk

                     digital  yang  tidak  dapat  dilihat  secara  kasat  mata.  Juga  dengan  kemajuan  teknologi
                     bentuk dan kapasitas penyimpanan ini semakin kecil dan kompak. Misalnya saja USB,

                     alat  penyimpan  data  dengan  ukuran  sebesar  kuku  mempunyai  kapasitas  satu  gudang
                     penuh kalau dokumen tersebut disimpan dalam bentuk kertas. Kehilangan data dapat

                     diartikan secara fisik memang data itu hilang, atau data itu rusak secara fisik, atau rusak
                     akibat penyimpan salah proses (crack), atau dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung

                     jawab  (peretasan  -  hacking),  atau  data  tersebut  tidak  bisa  diakses  karena  virus

                     (kehilangan data tiga terakhir dapat terjadi dalam data digitial). Kehilangan data dapat
                     menyebabkan  tidak  akuratnya  informasi  yang  dihasilkan.  Oleh  karena  itu,  sangat

                     diperlukan adanya prosedur penyimpanan, back up data, dan pemanggilan kembali atas

                     data yang disimpan (recovery data). Akibat dari kehilangan data, informasi tidak dapat
                     dibuat  atau  informasi  yang  dihasilkan  tidak  akurat,  bergantung  seberapa  besar

                     kehilangan terjadi.




                                                           21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33